Seoul | EGINDO.co – Sebuah pesawat angkut militer Korea Selatan memulangkan 97 warga negara dan anggota keluarga dari Lebanon pada Sabtu (5 Oktober) saat ketegangan di Timur Tengah meningkat, kata kementerian luar negeri negara itu.
Sebuah pesawat KC-330 meninggalkan Beirut pada Jumat sore bersama para pengungsi, yang termasuk anggota keluarga Lebanon, dan tiba di lapangan udara militer di selatan Seoul, kata kementerian itu.
Presiden Yoon Suk Yeol pada Rabu memerintahkan pesawat militer dikerahkan untuk mengevakuasi warga negara Korea Selatan dari beberapa wilayah Timur Tengah saat konflik meningkat antara Israel dan Hizbullah, serta pendukung kelompok bersenjata itu, Iran.
Kementerian pertahanan Korea Selatan mengatakan pihaknya menerbangkan pesawat angkut C130J sebagai cadangan, yang mampu beroperasi di landasan pacu yang lebih pendek dan di bawah tembakan, sebagai tindakan pencegahan, dan mengirim 39 personel militer, termasuk mekanik dan diplomat.
Pemerintah akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk memastikan keselamatan warga negaranya, kata kementerian luar negeri tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Diplomat Korea Selatan yang ditempatkan di Lebanon tetap berada di negara itu, kantor berita Yonhap melaporkan.
Negara-negara di seluruh dunia telah menyiapkan rencana darurat untuk mengevakuasi warga negara dari Lebanon setelah eskalasi dramatis dalam konflik antara Israel dan gerakan bersenjata Lebanon Hizbullah, yang didukung oleh Iran.
Meskipun belum ada negara yang meluncurkan evakuasi militer skala besar, beberapa negara menyewa pesawat.
Inggris, misalnya, telah menyewa sejumlah penerbangan terbatas bagi warga negara untuk meninggalkan Lebanon. Lebih dari 150 warga negara Inggris dan tanggungannya meninggalkan Beirut dengan penerbangan sewaan pemerintah pada hari Rabu.
Amerika Serikat telah memerintahkan puluhan tentara yang dikerahkan ke Siprus untuk membantu mempersiapkan skenario seperti evakuasi warga Amerika dari Lebanon. Negara itu bekerja sama dengan maskapai penerbangan untuk menambah penerbangan dari Lebanon, dengan lebih banyak kursi untuk warga Amerika, kata Departemen Luar Negeri pada hari Selasa.
Australia telah mengatur ratusan kursi maskapai penerbangan bagi warganya untuk meninggalkan Lebanon, menerbangkan pesawat militer ke Siprus dalam rencana darurat.
Rencana tersebut dapat mencakup evakuasi melalui laut, meskipun otoritas Australia telah mendesak sekitar 15.000 warga negara di Lebanon untuk meninggalkan negara itu sementara bandara Beirut tetap dibuka.
Kementerian luar negeri Jerman mengatakan akan menerbangkan 219 warga negara lainnya keluar dari Lebanon pada hari Jumat karena terus mengevakuasi staf yang tidak penting, keluarga pekerja kedutaan, dan warga negara yang rentan secara medis. Dikatakan akan mendukung orang lain yang mencoba untuk meninggalkan negara itu.
Jepang mengirim dua pesawat angkut militer C-2 ke Lebanon pada hari Kamis. Pesawat-pesawat itu bersiaga untuk evakuasi warga negara Jepang. Ada 40 hingga 50 warga negara Jepang di Lebanon.
Lebih dari 200 warga negara Tiongkok telah dievakuasi dengan selamat dari Lebanon, kata kementerian luar negeri Tiongkok pada hari Sabtu.
Sumber : CNA/SL