Seoul | EGINDO.co – Tujuh orang mengalami luka-luka ringan dalam kebakaran pesawat pada hari Selasa (29 Januari) di Korea Selatan, kata pihak berwenang pada hari Rabu, dengan media lokal mengisyaratkan kebakaran tersebut mungkin disebabkan oleh baterai portabel yang disimpan di rak penyimpanan atas.
Pesawat Air Busan, Airbus A321, dijadwalkan terbang ke Hong Kong dari Bandara Internasional Gimhae di Busan tenggara tetapi terbakar di bagian belakang pada Selasa malam, menurut kementerian transportasi negara itu.
Sebanyak 169 penumpang dan tujuh pramugari serta staf dievakuasi melalui perosotan tiup, katanya.
Pihak berwenang awalnya melaporkan tiga orang cedera tetapi merevisi jumlahnya menjadi tujuh pada hari Rabu.
Salah satu dari mereka saat ini dirawat di rumah sakit, kementerian menambahkan.
Kecelakaan itu menyebabkan hampir separuh badan pesawat terbakar tetapi sayap dan mesin di kedua sisinya tetap tidak rusak, katanya, seraya menambahkan bahwa penyebab kebakaran saat ini sedang diselidiki.
“Tidak jelas kapan kami akan dapat mengungkapkan temuan investigasi tentang penyebab kebakaran tadi malam,” kata juru bicara kementerian kepada AFP.
Gambar dan rekaman dramatis dari media lokal pada Selasa malam menunjukkan pesawat dilalap api, dengan asap tebal tampak mengepul dari bagian dalam pesawat.
Gambar dari Rabu pagi mengungkapkan bahwa separuh bagian atas badan pesawat terbakar, meninggalkan lubang besar.
Sementara kementerian tidak mengomentari kemungkinan penyebab kebakaran, Kantor Berita Yonhap melaporkan bahwa kobaran api mulai menyebar setelah asap hitam muncul dari kompartemen atas di baris belakang.
“Tampaknya kebakaran terjadi ketika baterai portabel penumpang, yang disimpan di tempat penyimpanan atas sebagai barang bawaan, terkompresi,” harian lokal JoongAng Ilbo melaporkan, mengutip orang yang tidak disebutkan namanya yang berafiliasi dengan Air Busan.
“Saat asap memenuhi kabin, seorang penumpang yang duduk di dekat pintu darurat membuka pintu, dan pramugari membuka pintu yang berlawanan, memungkinkan yang lain untuk mulai mengungsi,” seorang penumpang menceritakan, seperti dikutip oleh Yonhap.
“Itu … kacau dan mengerikan.”
Korea Selatan mengalami bencana penerbangan terburuk di wilayahnya bulan lalu ketika Boeing 737-800 Jeju Air, yang terbang dari Thailand ke Muan pada 29 Desember, mendarat darurat dan meledak menjadi bola api setelah menghantam penghalang beton.
Kecelakaan itu menewaskan 179 dari 181 penumpang dan awak pesawat.
“Setelah tragedi pesawat penumpang Jeju Air, kecelakaan penerbangan tambahan telah terjadi, dan kami merasa sangat sedih bagi para penumpang dan masyarakat,” kata menteri transportasi Park Sang-woo dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
Sumber : CNA/SL