Taipei | EGINDO.co – Pesanan ekspor Taiwan turun untuk pertama kalinya dalam 11 bulan pada bulan Januari karena permintaan untuk produk teknologi melemah di tengah perlambatan musiman, tetapi pemerintah tetap optimis tentang permintaan berkelanjutan untuk teknologi kecerdasan buatan.
Pesanan ekspor turun 3,0 persen tahun-ke-tahun pada bulan Januari menjadi US$46,97 miliar, Kementerian Urusan Ekonomi Taiwan mengatakan pada hari Kamis (20 Februari).
Itu lebih buruk dari perkiraan kontraksi 1,8 persen dalam jajak pendapat Reuters dan dibandingkan dengan ekspansi Desember sebesar 20,8 persen, meskipun minggu terakhir bulan Januari bertepatan dengan liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu di Taiwan.
Pesanan barang dari Taiwan, rumah bagi pembuat chip kontrak terbesar di dunia dan perusahaan teknologi lainnya, dianggap sebagai penentu permintaan teknologi global.
Kinerja ekspor Taiwan tahun ini dapat terpengaruh secara substansial jika Presiden AS Donald Trump menindaklanjuti rencana tarifnya.
Trump telah mengajukan proposal untuk tarif 25 persen pada chip. Taiwan telah menanggapi ancaman tarif dengan pendekatan diplomatik dan rencana untuk membahas investasi chip di Amerika Serikat.
Namun, kementerian tersebut secara umum optimis tentang tahun ini dan mengatakan pihaknya memperkirakan pesanan ekspor pada bulan Februari akan meningkat antara 15,3 persen dan 20,6 persen per tahun.
“Permintaan akan tetap solid untuk rantai pasokan teknologi canggih kami dalam semikonduktor dan server, yang mendukung momentum pertumbuhan pesanan ekspor,” katanya dalam sebuah pernyataan. Namun, pihaknya menambahkan bahwa ketidakpastian seperti risiko geopolitik akan mengaburkan prospek pertumbuhan ekonomi global.
Pesanan Taiwan pada bulan Januari untuk produk telekomunikasi turun 13,3 persen per tahun, sementara pesanan produk elektronik naik 1,5 persen.
Secara keseluruhan pesanan dari Tiongkok turun 18,3 persen dibandingkan kenaikan 13,6 persen pada bulan Desember. Pesanan dari Amerika Serikat naik 6,4 persen, melambat tajam dari lonjakan 31 persen pada bulan sebelumnya.
Pesanan dari Eropa turun 12,4 persen pada bulan Januari, sementara pesanan dari Jepang naik 8,0 persen.
Sumber : CNA/SL