Jakarta | EGINDO.co – Perusahaan manufaktur adalah bisnis yang menggunakan bahan baku, suku cadang, dan komponen untuk memproduksi barang jadi. Bisnis manufaktur sering menggunakan mesin, robot, komputer, dan manusia untuk menghasilkan barang dagangan dan biasanya menggunakan jalur perakitan, yang memungkinkan suatu produk disatukan langkah demi langkah, bergerak dari satu workstation ke yang berikutnya.
Manufakturing mengacu pada produksi skala besar barang yang mengubah bahan baku, suku cadang, dan komponen menjadi barang dagangan jadi menggunakan tenaga kerja manual atau mesin. Barang jadi dapat dijual langsung ke konsumen, ke produsen lain untuk produksi produk yang lebih kompleks, atau ke pedagang besar yang mendistribusikan barang ke pengecer.
Jenis Perusahaan Manufaktur.
Ada tiga jenis utama produksi manufaktur: make-to-stock (MTS), make-to-order (MTO), dan make-to-assemble (MTA).
Make-to-Stock (MTS) adalah strategi manufaktur tradisional yang mengandalkan data penjualan masa lalu untuk meramalkan permintaan konsumen dan merencanakan kegiatan produksi terlebih dahulu.
Kelemahan dari strategi ini adalah bahwa jenis perusahaan ini menggunakan data masa lalu untuk memprediksi permintaan di masa depan, yang meningkatkan kemungkinan ramalannya turun, dan pada akhirnya produsen memiliki stok terlalu banyak atau tidak cukup untuk memnuhi pesanan.
Make-to-Order (MTO) jenis perusahaan manufaktur memungkinkan pelanggan untuk memesan produk yang disesuaikan dan diproduksi sesuai spesifikasi mereka. Proses pembuatan dimulai hanya setelah pesanan diterima, sehingga waktu tunggu untuk pelanggan lebih lama, tetapi risiko persediaan berlebihan akan berkurang.
Make-to-Assemble (MTA) adalah strategi yang bergantung pada perkiraan permintaan untuk memasok komponen dasar suatu produk, tetapi mulai merakitnya setelah pesanan diterima. Ini adalah gabungan dari pendekatan MTS dan MTO. Pelanggan dapat menyesuaikan produk dan menerimanya lebih cepat karena pabrikan memiliki komponen dasar yang siap, tetapi jika pesanan tidak masuk, pabrikan akan berhenti produksi dengan stok suku cadang yang tidak diinginkan.
Ketiga jenis bisnis manufaktur memiliki risiko tertentu. Memproduksi terlalu banyak barang menyebabkan kerugian finansial karena kas telah menjadi persediaan yang tidak diinginkan. Namun disisi lain memproduksi terlalu sedikit berarti ada kemungkinan untuk tidak memenuhi permintaan pasar, yang dapat menyebabkan pelanggan beralih ke persaingan dan menyebabkan penurunan penjualan bagi produsen.
Untuk mengurangi risiko, semua jenis bisnis manufaktur harus fokus pada menjaga biaya produksi tetap rendah, mempertahankan kontrol kualitas yang baik dan berinvestasi dalam manajemen penjualan yang sangat baik.
Empat Hal dasar dalam Proses Manufaktur. Pertama, pencetakan di Manufaktur jika produk yang dibuat mulai sebagai cairan, kemungkinan pabrikan menggunakan pencetakan. Salah satu jenis cetakan yang populer adalah casting, yang melibatkan memanaskan plastik hingga menjadi cair, kemudian menuangkannya ke dalam cetakan. Setelah plastik mendingin, cetakan dihilangkan, memberi bentuk yang diinginkan dan juga dapat menggunakan casting untuk membuat terpal plastik, yang memiliki beragam aplikasi.
Ada empat jenis cetakan: cetakan injeksi, yang melelehkan plastik untuk membuat bahan 3-D seperti bak dan mainan, blow moulding digunakan untuk membuat pipa dan botol susu, cetakan kompresi digunakan untuk produk skala besar seperti ban mobil cetakan rotasi, digunakan untuk perabotan dan drum pengiriman.
Kedua, Pemesinan di Manufaktur. Akan sulit untuk membuat produk seperti bagian logam tanpa menggunakan beberapa jenis mesin. Pabrikan menggunakan alat seperti gergaji dan roda berputar untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ada juga alat yang menggunakan panas untuk membentuk barang.
Mesin laser dapat memotong sepotong logam menggunakan sinar cahaya berenergi tinggi, dan obor plasma dapat mengubah gas menjadi plasma menggunakan listrik. Mesin erosi menerapkan prinsip yang sama menggunakan air atau listrik, dan mesin kontrol numerik komputer memperkenalkan pemrograman komputer ke dalam campuran manufaktur.
Ketiga, Penggabungan di Manufaktur, hanya bisa sejauh ini dengan cetakan dan mesin. Pada titik tertentu harus bisa menyatukan beberapa bagian untuk membuat satu bagian. Kalau tidak, yang bisa membuat hanyalah furnitur mirip IKEA yang perlu dirakit, sebagian demi sebagian. Penggabungan menggunakan proses seperti pengelasan dan solder untuk menerapkan panas untuk menggabungkan bahan. Potongan juga bisa disatukan menggunakan ikatan perekat atau pengencang.
Keempat, Pemotongan dan Pembentukan di Manufaktur. Saat berurusan dengan lembaran logam, pemotongan ikut berperan. Pemotongan menggunakan pisau pemotong untuk membuat potongan lurus menjadi sepotong logam. Juga dikenal sebagai die cutting, Anda akan sering melihat gunting yang digunakan pada aluminium, kuningan, perunggu, dan stainless steel.
Proses pembentukan logam lainnya adalah pembentukan yang menggunakan kompresi atau jenis tekanan lain untuk memindahkan material ke bentuk yang diinginkan. Meskipun membentuk sering digunakan dengan logam, itu juga dapat digunakan pada bahan lain, termasuk plastik.@
Sember: Aksaragama/TimEGINDO.co