Tokyo | EGINDO.co – Perusahaan-perusahaan Jepang ingin berinvestasi di provinsi Alberta Kanada untuk memproduksi amonia dan metanol dalam upaya membangun rantai pasokan global energi yang lebih hijau untuk memerangi perubahan iklim, kata seorang menteri provinsi.
Rumah bagi pasir minyak Kanada, Alberta bertujuan untuk menjadi pusat produksi hidrogen serta penyimpanan karbon, saat dunia mencoba mengurangi emisi karbon yang menyebabkan pemanasan iklim.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Jepang ingin meningkatkan investasi dalam gas alam cair (LNG) dan bahan bakar rendah karbon seperti hidrogen dan amonia untuk memastikan pasokan yang stabil dan mencapai tujuan netralitas karbon pada tahun 2050.
“Kami juga melakukan percakapan LNG dengan perusahaan Jepang, tetapi sebagian besar minat mereka adalah seputar proyek baru untuk hidrogen, yang berarti amonia atau metanol,” kata Dale Nally, menteri asosiasi gas alam dan listrik Alberta.
“Jepang menginginkan diversifikasi portofolio energi bersih dan mereka juga menginginkan keragaman yurisdiksi tempat mereka mendapatkan energi itu,” katanya kepada Reuters, Jumat.
Negara Asia yang miskin sumber daya itu memandang Alberta sebagai penyedia aman produk energi bersih yang terdiversifikasi, tambahnya.
Perusahaan perdagangan Jepang Itochu Corp dan perusahaan energi negara Malaysia Petronas telah menjajaki kelayakan salah satu fasilitas produksi amonia dan metanol rendah karbon terbesar di dunia di Alberta.
Mereka bertujuan untuk memulai konstruksi di sana pada 2024, dengan produksi komersial menyusul pada 2027.
Saingan Itochu, Mitsubishi Corp, dan Shell Canada menandatangani perjanjian tahun lalu untuk memproduksi hidrogen rendah karbon di Alberta.
“Ada perusahaan Jepang lain yang ingin masuk ke ruang amonia dan metanol di Alberta,” kata Nally, meskipun dia menolak menyebutkan nama secara spesifik.
“Perusahaan-perusahaan yang ingin memproduksi hidrogen bersih membutuhkan penyimpanan pemanfaatan penangkapan karbon (CCUS) untuk melakukan itu, sehingga mereka juga akan mencari untuk berinvestasi di CCUS,” tambahnya.
Sumber : CNA/SL