Jakarta | EGINDO.com Badan intelijen Jerman mencurigai kelompok peretas China APT 27 telah meluncurkan serangan siber terhadap berbagai perusahaan asal Jerman dan juga kantor-kantor atau lembaga pemerintahan. Target utama dari kelompok ini adalah pemerintah barat dan sekarang mereka menargetkan perusahaan perusahaan barat termasuk perusahaan obat-obatan dan kesehatan.
Pejabat intelijem Jerman mengatakan akronim APT (Advanced Persistent Threat) 27 adalah kelompok peretas China yang diyakini menargetkan sektor-sektor penting dan kedutaan asing. Seperti yang dilansir DW pada 26/01/2022, para peretas telah mengeksploitasi kerentanan (bug) dalam perangkat lunak yang umum digunakan oleh berbagai instansi sejak Maret 2021.
Kepala intelijen mengatakan para peretas juga bisa mencoba menyusup ke jaringan pelanggan dan penyedia layanan.
Menurut informasi inteligen Jerman, BfV (Federal Office for the Protection of the Constitution), kelompok peretas APT 27 telah aktif setidaknya sejak 2010.
BfV mengatakan dalam laporan perlindungan konstitusionalnya tahun 2019 silam, APT 27 dikenal juga sebagai “Utusan Panda.” Peretas yang dipercaya berbasis di China itu dikatakan menargetkan kedutaan asing untuk mengumpulkan informasi tentang sektor pemerintah, pertahanan, dan teknologi.
Tahun 2020, Amerika Serikat dan sekutunya menuduh China melakukan kampanye spionase dunia maya namun tuduhan itu dibantah oleh China.
Pemerintahan Biden pada Juli lalu secara resmi menyalahkan China atas peretasan besar-besaran perangkat lunak server email Microsoft Exchange. Gedung Putih mengatakan peretas kriminal yang terkait dengan pemerintah China telah melakukan serangan virus dan kegiatan terlarang lainnya.
Microsoft sendiri tahun lalu mengatakan kelompok yang beroperasi dari China dilaporkan mencoba meretas informasi dari beberapa target AS, termasuk peneliti penyakit menular, firma hukum, universitas, dan organisasi non-pemerintah.
Nampaknya perang cyber antara blok barat dan China akan semakin sengit.
AW / DW