Beijing | EGINDO.co – Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China mengadakan serangkaian pertemuan darurat selama seminggu terakhir dengan perusahaan semikonduktor terkemuka, berusaha untuk menilai kerusakan dari pembatasan chip AS, Bloomberg News melaporkan pada hari Kamis.
Kementerian memanggil eksekutif dari perusahaan termasuk Yangtze Memory Technologies Co (YMTC) dan spesialis superkomputer Dawning Information Industry Co untuk menghadiri pertemuan tertutup, kata laporan itu.
Bulan ini pemerintahan Biden meloloskan serangkaian kontrol ekspor yang bertujuan memperlambat kemajuan teknologi dan militer Beijing, termasuk pembatasan penjualan pada peralatan chip dan peralatan chip canggih tertentu.
Para ahli mengatakan aturan baru akan berdampak luas, memperlambat upaya China untuk mengembangkan industri chipnya sendiri dan memajukan penelitian komersial dan negara yang melibatkan senjata militer, kecerdasan buatan, pusat data, dan banyak area lain yang didukung oleh superkomputer dan chip kelas atas. .
Menurut laporan Bloomberg, banyak peserta pada pertemuan tersebut berpendapat bahwa AS mengekang malapetaka bagi industri mereka, serta ambisi China untuk melepaskan ekonominya dari teknologi Amerika.
YMTC, Dawning dan kementerian industri tidak segera menjawab permintaan komentar Reuters.
Pada hari Minggu, Presiden China Xi Jinping menyerukan negaranya untuk “memenangkan pertempuran” dalam teknologi inti dalam laporan kerja lengkapnya saat ia memulai Kongres Partai Komunis setiap lima tahun sekali.
Para ahli mengatakan laporan kerja dapat menandakan perbaikan dalam pendekatan Beijing untuk memajukan industri teknologinya, dengan lebih banyak pengeluaran dan intervensi yang dipimpin negara untuk melawan tekanan AS.
Sumber : CNA/SL