Perkeretaapian Indonesia Jauh Tertinggal Dibandingkan dengan China

Dr. Rusli Tan, SH, MM
Dr. Rusli Tan, SH, MM

Jakarta | EGINDO.co – Perkeretaapian Indonesia jauh tertinggal dari negara negara seperti Singapura, Malasya apa lagi dibandingkan dengan China sangat jauh tertinggal, begitu juga dengan Jepang dimana Jepang itu tiga puluh tahun lalu dari Senin sampai Jum’at warganya yang pergi kerja tidak ada yang membawa mobil, pada hal lima puluh tahun lalu Jepang negara yang paling hebat membuat mobil di seluruh dunia. Hal itu dikatakan pengamat sosial, ekonomi kemasyarakatan Dr. Rusli Tan, SH, MM kepada EGINDO.co kemarin di Jakarta menanggapi pemerintah dalam pembangunan transportasi kereta di Indonesia.

Katanya meskipun Jepang negara yang paling hebat membuat mobil di seluruh dunia. Namun, di Jepang itu semua warganya naik kereta kalau pergi dan baru memakai mobil pada hari Sabtu dan Minggu saat hari libur. Berbeda dengan di Indonesia sejak dahulu terus mempergunakan mobil sehingga jalan macet karena mobil terus bertambah akan tetapi ruas jalan tidak bertambah. Kini semakin banyak mobil ditambah adanya mobil listrik yang harganya jauh lebih murah maka mobil sangat banyak dan jalan tetap tidak bertambah sehingga terjadi kemacetan sangat parah. “Harga murah kenderaan memicu meningkatnya jumlah kenderaan seperti sepeda motor dengan memiliki uang satu juta lima ratus rupiah sudah bisa memiliki sepeda motor, jadi jalan sangat padat dan banyak terjadi kecelakaan lalulintas,” kata Rusli Tan yang juga pengusaha.

Baca Juga :  Boeing Akan Ganti Rugi Kecelakaan Ethiopian Airlines 737 MAX

Dijelaskannya hampir setiap hari, baik hari kerja maupun hari libur seperti hari Sabtu dan Minggu tetap macet termasuk di jalan tol dalam kota mengalami kemacetan yang sangat parah. Kondisi kemacetan sudah sangat mengerikan, jalan tol dalam kota yang berbayar juga macet sehingga jalan tol dalam kota itu tidak menjadi solusi kemacetan di Jakarta.

Menurut Rusli Tan, kondisi kemacetan jalan yang sangat parah itu harusnya Departemen Perhubungan, Dinas Perhubungan bergerak cepat untuk mengatasinya dengan solusi membangun perkeretaapian seperti MRT dan jenis kereta lainnya di Jakarta dan daerah-daerah lain diluar Jakarta yakni, Bandung, Surabaya dan lainnya dengan kereta cepat seperti di China. “Coba bila ada kereta cepat dari Medan ke Jakarta dengan waktu tempuh 10 hingga 15 jam, pasti orang akan beralih naik kereta cepat ke Jakarta dari Medan dan sebaliknya maka harga tiket pesawat di Indonesia yang mahal akan turun karena bersaing dengan kereta cepat,” kata Rusli Tan memberi garansi.

Baca Juga :  APKI: Harga Pulp Dan Kertas Sedang Bagus, Cenderung Naik

Harusnya Indonesia memperbanyak perkeretaapian karena Belanda dahulu yang menjajah Indonesia juga membangun banyak perkeretaapian di nusantara, harusnya dilanjutkan dan terus ditingkatkan seperti negara negera lain yang membangun perkeretaapiannya untuk kelancaran transportasi. “Saya yakin bila ada kereta cepat dari Medan ke Jakarta dengan waktu tempuh 10 hingga 15 jam, pasti orang akan beralih naik kereta cepat ke Jakarta dari Medan dan sebaliknya. Perlu diingat udara kini sudah padat dengan pesawat dan China juga memperhatikan itu dengan membangun kereta besar-besaran yang menghubungkan kota kota di negaranya termasuk kereta yang bisa menembus laut atau selat karena transportasi kereta api itu pasti lebih murah sehingga warga terbantu dan kemacetan lalu lintas dapat diatasi,” kata Rusli Tan.

Kereta api transportasi paling efektif, paling murah maka harus dibangun kereta yang mengubungkan antar kota provinsi, antar kota kabupaten, antar kota kecamatan di Indonesia, harus untuk kelancaran transportasi yang murah oleh Pemerintah dengan terintegrasi untuk semua kota. “Jangan seperti MRT di Jakarta hanya sepotong sehingga tidak efektif dan merepotkan harus naik mobil lagi karena tidak sampai tujuan. Menurut saya kalau membangun MRT di Jakarta harus menghubungkan semua daerah yakni Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur harus terhubung,” katanya menegaskan.

Baca Juga :  Saham China Kehilangan Tenaga; Fokus beralih ke ECB

Sementara itu Manager Humas PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumatera Utara, Anwar Solikhin yang dihubungi EGINDO.co menyambut baik pembangunan perkeretaapian di Indonesia. “Kami khususnya KAI Divre I Sumut menyambut baik atas pembangunan infrastruktur kereta api di wilayah Provinsi Sumatera Utara yang dilakukan oleh pemerintah, melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan RI,” katanya.

Menurut Anwar tentunya dengan pengembangan jalur KA tersebut diharapkan dapat mendukung mobilitas masyarakat maupun angkutan barang dengan berbagai keunggulan antara lain dapat mengangkut dalam jumlah banyak serta ramah lingkungan. Selain itu, masyarakat juga mempunyai banyak pilihan untuk memanfaatkan transportasi untuk berpergian.@

Fd/timEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top