Jakarta|EGINDO.co Pemerhati masalah transportasi dan hukum Budiyanto mengatakan, Perjalanan mudik jarak jauh dengan menggunakan sepeda motor cukup berisiko apabila kurang hati – hati dan mengabaikan keselamatan. Para pemudik dihadapkan pada 2 ( dua ) pilihan antara faktor keselamatan dengan kemauan yang begitu tinggi untuk pulang kampung halaman. Dua pilihan tersebut harus diambil jalan tengah.
Lanjutnya, Jalan tengah yang dimaksud adalah mudik tetap bisa dilaksanakan dan apabila terpaksa harus menggunakan sepeda motor, lengkapilah dengan standar perlengkapan yang aman saat menggunakan sepeda motor, antara lain: Menggunakan Jaket, helm SNI dan Sepatu.
Ia katakan, Jaket untuk mencegah terpaan angin dan benda – benda kecil yang terlempar, Helm SNI untuk melindungi Kepala dan menegah cidera yang lebih parah apabila terjadi kecelakaan. Sedangkan sepatu untuk menahan panas mesin dan aspal pada saat mengendarai Sepeda motor dan membantu organ- organ kaki saat bekerja mengendalikan sistem Rem.
“Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tetap mentaati aturan tata cara berlalu lintas yang benar,”ujarnya.

Dikatakan Budiyanto, Jangan mengejar target waktu sampai ke Kampung halalaman. Istirahatlah pada waktu yang tepat jangan dipaksakan apabila merasa lelah/ capai istirahatlah memanfaatkan rest area yang disiapkan. Beristirahat yang cukup ( istirahat yang berkualitas ) akan dapat menjaga performa/ stamina yang prima.
Mantan Kasubdit Bin Gakkum AKBP (P) Budiyanto, SH.SSOS.MH menjelaskan, dengan stamina yang prima kita akan dapat menjaga kemampuan mengemudikan sepeda motor dengan baik, dan terhindar dari kecelakaan. Berapa lama waktu mengedarai sepeda motor yang ideal, setiap 2 ( dua ) jam direkomendasikan untuk dapat istirahat 15 – 30 menit. Tidak sedikit pengendara sepeda motor karena memaksakan diri terjadi penurunan kemampuan mengemudikan kendaraannya akhirnya berakibat pada accident atau kecelakaan lalu lintas.
“Apabila kita melihat data kecelakaan yang terjadi di seluruh Indonesia bahwa 63 % lebih melibatkan kendaraan bermotor R2 (sepeda motor) baik sebagai korban maupun pelaku,”tandasnya.
Sebaiknya apabila keadaan tidak terpaksa hindari menggunakan sepeda motor apalagi jarak jauh, menurut Budiyanto, Gunakan fasilitas atau program mudik gratis yang disiapkan oleh Pemerintah maupun pihak swasta.
Sepeda motor dapat dinaikkan atau dititipkan dengan moda angkutan Truk maupun Kapal laut yang disiapkan oleh Penyelenggara mudik gratis. Demikian juga Pemilik sepeda motor yang menggunakan fasilitas mudik gratis dapat menggunakan sarana moda transportasi umum.
Ungkapnya, Dengan menggunakan sarana transportasi umum, pemudik diharapkan lebih nyaman dan selamat sampai tujuan. Dengan menggunakan transportasi umum secara otomatis akan mengurangi tingkat kemacetan. Walaupun memang agak sulit memaksakan masyarakat untuk menggunakan moda angkutan umum. Pengalaman empiris selama ini bahwa pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi masih cukup tinggi terutama yang menggunakan sepeda motor. Pilihan yang tidak dapat dihindari namun demikian kita mengajak kepada pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk tetap melengkapi perlengkapan dengan standar aman ( Helm SNI, Jacket dan Sepatu ).
Dengan melengkapi perlengkapan dengan standar aman merupakan langkah mitigasi untuk mengurangi resiko.
Pengendara sepeda motor tetap dihimbau untuk mentaati peraturan berlalu lintas yang benar dan tetap berhati – hati dijalan. “Jangan mengejar target waktu sampai tujuan, namun bila merasa lelah gunakan waktu istirahat untuk menjaga performa atau stamina tetap fit,”tutup Budiyanto.
@Sadarudin