Jakarta | EGINDO.co – Badan cuaca Indonesia memperingatkan pada hari Jumat (9 April) bahwa topan tropis kedua dalam waktu seminggu dapat memicu banjir dan tanah longsor di daerah yang lebih sentral setelah topan Seroja menewaskan 163 orang di bagian timur negara itu.
Tim penyelamat telah mencari orang hilang dan bergegas memberikan bantuan ke pulau-pulau di provinsi Nusa Tenggara Timur setelah Seroja melanda daerah itu dengan hujan, banjir, dan tanah longsor pada hari Minggu.
Kepala Badan Cuaca Indonesia (BMKG) mengatakan topan baru, bernama Odette, mendapatkan daya tarik dan dapat melanda provinsi Lampung di pulau Sumatera, serta provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah dan pulau Bali.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap angin kencang dan hujan yang mungkin terjadi di beberapa daerah serta waspada terhadap ancaman banjir, tanah longsor dan banjir bandang,” kata Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers.
Meskipun Odette diperkirakan tidak akan merusak seperti Seroja, dia memperingatkan hal itu dapat menghasilkan gelombang pasang setinggi 6m di selatan Samudera Hindia dekat Jawa dan Bali, yang mendesak nelayan untuk berhati-hati.
Seroja merusak ribuan rumah dan membuat lebih dari 22.800 orang mengungsi, menurut data dari Badan Mitigasi Bencana Nasional Indonesia, sementara 45 orang masih hilang.
Presiden Joko Widodo, yang terbang ke Nusa Tenggara Timur pada Jumat untuk meninjau upaya pemulihan, mengatakan bahwa meski kebutuhan pengungsi terpenuhi di daerah yang ia kunjungi, aksesnya terhalang oleh batu-batu besar.“Kalau kita lihat di lapangan yang begitu berbatu dengan bebatuan besar yang bisa menyulitkan alat berat kita,” ujarnya.
Badan cuaca memperingakan bahwa badai tropis yang dulu jarang terjadi lebih sering terjadi di Indonesia.
Sumber : CNA/SL