Jakarta | EGINDO.co – Gunung Semeru di Indonesia meletus pada hari Minggu (4 Desember), memuntahkan awan abu panas ke langit, mendorong pihak berwenang untuk menaikkan status siaga gunung berapi ke tingkat tertinggi.
Letusan gunung tertinggi di pulau utama Indonesia di Jawa sekitar 800 km tenggara ibu kota Jakarta memicu evakuasi desa-desa terdekat.
Tingkat ancaman yang meningkat “berarti bahaya telah mengancam pemukiman masyarakat dan aktivitas gunung berapi telah meningkat,” kata juru bicara Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan kepada penyiar Kompas TV.
“Longsoran panas” yang disebabkan oleh tumpukan lava di ujung gunung berapi meluncur turun setelah letusan, kata juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional Abdul Muhari.
Tidak ada korban atau cedera segera dilaporkan setelah letusan tetapi Gunawan memperingatkan penduduk terdekat untuk tidak melakukan perjalanan dalam jarak 8 km dari kawah setelah tingkat ancaman dinaikkan menjadi empat.
Tempat penampungan sedang disiapkan untuk warga yang mengungsi, kata pejabat itu.
Mereka juga diberitahu untuk menghindari daerah tenggara 13 km di sepanjang sungai ke arah mana abu itu bergerak.
“Banyak orang sudah mulai turun,” kata Thoriqul Haq, Kepala Pemerintah Daerah Lumajang, tempat gunung berapi itu berada, kepada penyiar Kompas TV.
Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan kepulan asap panas mengepul dari Semeru dan setidaknya satu desa tertutup abu dan udara menjadi kabut gelap.
Gumpalan dari gunung berapi mencapai ketinggian 15 km, kata Badan Meteorologi Jepang, yang memantau kemungkinan tsunami di sana.
“Badan cuaca Jepang memperingatkan bahwa tsunami dapat tiba di pulau Miyako dan Yaeyama di prefektur selatan Okinawa,” lapor kantor berita Kyodo.
Dikatakan tsunami bisa tiba pada pukul 14.30 waktu setempat tetapi tidak ada laporan kerusakan satu jam setelah waktu itu berlalu.
Satu Tahun Setelah Erupsi Terakhir
Internet terputus dan sinyal telepon terputus-putus setelah letusan, menurut seorang wartawan AFP.
Badan penyelamat setempat membagikan masker gratis kepada masyarakat karena ancaman polusi udara bagi warga yang rentan.
Gunung Semeru terakhir meletus tepat satu tahun lalu, menewaskan sedikitnya 51 orang.
Bencana tersebut menyebabkan seluruh jalan dipenuhi lumpur dan abu, menelan rumah dan kendaraan, dengan hampir 10.000 orang mengungsi.
Status siaga Semeru tetap pada level tertinggi kedua sejak letusan besar sebelumnya pada Desember 2020, yang juga memaksa ribuan orang mengungsi dan meninggalkan desa-desa tertutup.
Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik, tempat pertemuan lempeng benua menyebabkan aktivitas vulkanik dan seismik yang tinggi.
Negara kepulauan Asia Tenggara ini memiliki hampir 130 gunung berapi aktif.
Pada akhir 2018, sebuah gunung berapi di selat antara pulau Jawa dan Sumatera meletus, menyebabkan longsor bawah laut dan tsunami yang menewaskan lebih dari 400 orang.
Sumber : CNA/SL