Jakarta | EGINDO.co – Board Member Sinar Mas Franky Oesman Widjaja menuturkan perkembangan Sinar Mas saat ini dilandasi oleh enam nilai warisan Eka Tjipta Widjaja yakni integritas, sikap positif, inovatif, komitmen, perbaikan berkelanjutan dan loyalitas. Keenam pijakan inilah yang membuat Sinar Mas berkembang selama 84 tahun dengan berbagai bisnis mulai dari pulp and paper, agribusiness and food, jasa keuangan, telekomunikasi, developer and real estate, energi dan infrastruktur, dan kesehatan.
Hal itu dikatakannya mengawali sambutan pada peringatan 100 tahun hari kelahiran pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja, Jumat (7/10/2022) di gedung Sinar Mas Land Plaza, Jakarta Pusat.
Meyakini kalau nilai kebersamaan bangsa Indonesia baik dalam menghadapi tantangan maupun untuk mencapai tujuan, yakni gotong royong adalah formula keberhasilan, mengemuka dalam peringatan 100 tahun hari kelahiran pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja.
“Indonesia memiliki nilai luhur yang sangat bagus, gotong royong dan kekompakan. Nilai yang sama digunakan sebagai dasar membangun dan membawa Sinar Mas hingga sampai ke titik ini, berpadu dengan filosofi integritas, sikap positif, berkomitmen, perbaikan berkelanjutan, inovatif dan loyalitas, yang Pak Eka tanamkan,” kata Franky Oesman Widjaja.
Berputarnya roda bisnis secara berkelanjutan, hanya tercapai bila masyarakat sekitar terangkat pula kesejahteraannya, demikian Sinar Mas menerjemahkan filosofi pendirinya. Karenanya pihaknya mendukung langkah pemerintah meluncurkan Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas. UMKM menerima pendampingan dan bantuan untuk mendapatkan disiplin ilmu, teknologi, bahan baku, akses modal, dan akses pasar yang memadai sehingga bisa naik kelas.
Dukungan antara lain berasal dari perusahaan di bawah naungan Kamar Dagang dan Industri Nasional Indonesia yang mengajukan replikasi skema inclusive close loop flying wheel bagi usaha mikro, kecil dan menengah guna bermitra bersama sektor industri, pemerintah, lembaga riset, perguruan tinggi, dan lembaga keuangan hingga skala usaha mereka terus meningkat serta mampu bergabung dalam rantai pasok industri.
Sebelumnya, skema ini banyak digunakan industri kelapa sawit guna memberdayakan para petani independen atau plasma, yang kemudian direplikasi pada sejumlah sektor produksi pangan strategis Indonesia.
Perusahaan akan memanfaatkan dana tersebut guna membangun sentra pelatihan berbasis modul yang sesuai dengan kearifan lokal setiap daerah. Para tenaga penyuluh yang belajar disana, nantinya dapat merancang metode pelatihan yang sesuai dengan daerah asalnya, menerapkannya menggandeng perusahaan di wilayah kerja mereka.
Memanfaatkan perkembangan teknologi digital yang pesat, dirinya berharap dalam tiga tahun ke depan gerakan kemitraan ini akan mampu membangun pondasi yang kuat dalam menaikkelaskan UMKM guna mengentaskan kemiskinan.
Dalam kesempatan yang sama, berlangsung juga Tjipta UMKM Fair yang menghadirkan puluhan pengusaha binaan pilar bisnis Sinar Mas beserta karya mereka. “Pak Eka juga berangkat dari UMKM, sehingga selain belajar kewiraswastaan, sikap pantang menyerah, ulet, juga penting untuk diterapkan agar bisa sukses,” kata Franky tentang mengapa Sinar Mas tak pernah melupakan UMKM.
Sosok Eka Tjipta Widjaja merupakan sosok pebisnis yang membangun Sinar Mas dari nol hingga menjadi sebuah konglomerasi. Berasal dari keluarga miskin, Eka sadar, ia harus bekerja keras untuk membantu perekonomian keluarga. Ditemani sepeda onthelnya, ia pun memulai usahanya dengan berdagang kecil-kecilan seperti permen dan biskuit.
Siapa sangka kayuhan demi kayuhan tersebut lah yang membuat Sinar Mas berkibar di kemudian hari. Dari Makassar, kemudian ia hijrah ke Surabaya dan akhirnya membuka ruko kecil di Jalan Pasar Pagi, Jakarta Barat. Awalnya hanya sebuah ruko kecil dua lantai, Eka Tjipta sukses membangun bisnis Sinar Mas.
Sayap bisnis Sinar Mas tidak hanya berkibar di ranah domestik tetapi juga global. Dalam momentum peringatan 100 tahun kelahiran Eka Tjipta Widjaja yang berlangsung di Sinar Mas Land Plaza Jakarta, kisah-kisah inspiratif ini coba ditularkan ke khalayak. Tongkat estafet yang kini diemban generasi kedua tetap berfokus pada pemberdayaan UMKM. Lewat pendampingan bagi UMKM, Sinar Mas berharap bisa menciptakan pebisnis yang pantang menyerah seperti layaknya Eka Tjipta Widjaja.
Sebagai bentuk kepedulian sosial, Sinar Mas juga selalu aktif memberdayakan masyarakat sekitar unit bisnis berada, untuk membawa usaha-usaha masyarakat naik kelas. Terbaru, Sinar Mas bersama-sama dengan Kadin Indonesia menginisiasi Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas. Lewat gerakan tersebut, Sinar Mas melakukan pendampingan melekat terhadap bisnis UMKM dan menjadi offtaker sekaligus membuka akses pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Franky Oesman Widjaja mengatakan Eka Tjipta Widjaja telah menciptakan nilai dan fondasi yang sangat baik, sehingga membawa Sinar Mas berkembang. Hal itu bisa ditularkan kepada pelaku UMKM untuk tumbuh dan berkembang, tentunya dengan semangat, kerja keras dan pantang menyerah sehingga kesuksesan dapat diraih.@
Rel/fd/TimEGINDO.co