Peretas Korea Utara Membuat Portal Web Palsu Naver

Gedung Kantor Naver di Seongnam-Korea Selatan
Gedung Kantor Naver di Seongnam-Korea Selatan

Seoul | EGINDO.co – Peretas Korea Utara telah membuat sebuah situs web palsu yang terlihat hampir sama dengan portal web populer Korea Selatan, Naver, yang menandai upaya yang lebih canggih untuk menargetkan pengguna di Korea Selatan, demikian ungkap badan mata-mata Seoul.

Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) mengeluarkan peringatan minggu ini, mendesak masyarakat untuk tidak mengakses situs web yang disebut “Naver Portal” dan mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan organisasi luar negeri untuk melacak aktivitas kelompok yang mereka yakini berada di balik portal palsu tersebut.

“Serangan peretasan Korea Utara yang menargetkan warga Korea Selatan semakin rumit,” kata badan mata-mata tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (14/6).

Baca Juga :  China,Rusia Blokir Desakan AS Atas Sanksi PBB Terhadap Korut

Naver, yang dioperasikan oleh raksasa teknologi dengan nama yang sama, adalah portal web dan mesin pencari yang paling banyak digunakan di Korea Selatan dan menawarkan berbagai layanan mulai dari email, agregasi berita, dan belanja online.

NIS tidak mengatakan berapa banyak orang yang mungkin telah tertipu oleh portal tersebut atau telah mengungkapkan informasi pribadi.

Seorang perwakilan Naver pada hari Kamis mengatakan: “Kami menghimbau para pengguna untuk memperhatikan alamat domain saat mengakses Naver.”

Peretas Korea Utara telah disalahkan atas serangan siber yang meraup jutaan dolar, meskipun Pyongyang sebelumnya membantah terlibat dalam kejahatan siber.

Awal tahun ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan Korea Utara telah mencuri lebih banyak aset mata uang kripto pada tahun 2022 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Para pemantau internasional mengatakan bahwa uang yang dicuri telah dipompa ke dalam program nuklir dan rudal Korea Utara yang terkena sanksi.

Baca Juga :  AS Harus Siap Hadapi Sabotase Dunia Maya Dari Peretas China

Lebih dari 70 persen upaya peretasan Korea Utara dilakukan melalui email, sebagian besar berpura-pura dikirim atas nama portal web Korea Selatan seperti Naver dan Daum, kata NIS bulan lalu, menggambarkannya sebagai serangan “rekayasa sosial”.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top