Perekonomian Meningkat Kuncinya Di Pelabuhan Indonesia

Dr. Rusli Tan, SH, MM
Dr. Rusli Tan, SH, MM

Medan | EGINDO.co – Industri dan perekonomian Indonesia akan tumbuh meningkat apabila sistem pelabuhan di Indonesia tertata baik, terkonekting dengan semua kota-kota besar di Indonesia dan memiliki jalur logistik yang baik dengan kantong-kantong industri yang ada.

Hal itu dikatakan pengamat ekonomi, bisnis, sosial kemasyarakatan Dr. Rusli Tan, SH, MM kepada EGINDO.co Senin (18/9/2023) menanggapi tentang dua tahun PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) melakukan merger.

Menurutnya mergernya sebuah perusahaan untuk memaksimalkan kinerja dan target bisnis yang lebih kompetitif. Untuk itu katanya kajian mergernya satu perusahaan langkah tepat dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan publik. Pelindo sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang logistik, terutama pengelolaan dan pengembangan pelabuhan.

“Saat ini, kalau saya tidak salah Pelindo mengoperasikan 94 Pelabuhan yang ada pada 32 Provinsi Indonesia sehingga tercaver seluruh kepulauan yang ada di Indonesia menjadikan perusahaan BUMN yang sangat strategis dimana pelabuhan menjadi perhubungan jaringan perdagangan internasional berbasis transportasi laut,” kata Rusli Tan mantan praktisi dalam ekspor pulp and paper.

Baca Juga :  Perkara Laka Lantas Dengan Restorative Justice 

Menurutnya, perusahaan yang dibentuk oleh Pemerintah sejak tahun 1960 itu sudah cukup berpengalaman sebab perjalanan panjang dari masa ke masa telah dilaluinya. Dari status usaha Perusahaan Negara (PN), berlanjut menjadi Perum pada tahun 1983 dan akhirnya menjadi Perseroan Terbatas (PT) pada tahun 1992.

“Perubahan status usaha itu bagus karena ingin menjalankan fungsinya lebib baik lagi sebagai pelaksana teknis kegiatan logistik pada bidang kepelabuhanan dan Pelindo sukses sebagai perusahaan yang meraih predikat The Best Port Practices in Asia-Pacific Region pada tahun 1980-an,” katanya.

Namun, perkembangan industri dan pertumbuhan ekonomi sangat cepat membuat Pelindo harus bisa bertranspormasi agar tidak tertinggal dengan perubahan yang ada dan harus bergerak cepat bersama dengan perubahan dengan berubah diri.

Untuk itu kawasan pelabuhan diperluas, fasilitas pelabuhan diperbarui dan tata kelola manajemen perusahaan dirombak total untuk menciptakan gerak usaha yang lebih adaptabel, resilien dan progresif dalam perkembangannya sebagai pengelola pintu perdagangan Indonesia.

Baca Juga :  Wapres AS Menyerukan Gencatan Senjata Segera Di Gaza

“Pada 1 Oktober 2021 lalu, Pelindp I, Pelindo II, Pelindo III dan Pelindo IV resmi melebur menjadi satu, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menyatukan pengelolaan pelabuhan di Indonesia sehingga nama Pelindo resmi berubah menjadi hanya Pelindo saja,” kata Rusli Tan menjelaskan.

Dinilainya, kini setelah menjalani serangkaian penataan, revitalisasi dan transformasi, Pelindo hadir menjadi pengelola dan pengembang kegiatan logistik, tidak hanya sekadar pelabuhan tetapi juga berbagai usaha yang terkait dengan logistik sebagai energi perdagangan Indonesia.

Mergernya Pelindo yang kini memasuki masa dua tahun kata Rusli Tan perlu ada standardisasi, sistem digitalisasi dan menghilangkan cara-cara lama adanya Pungutan liar (Pungli) di pelabuhan.

Harusnya denga mergernya Pelindo maka manajemen Pelindo harus membuahkan kinerja yang positif sehingga mencapai visi dan misi Perusahaan yakni menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia.

Baca Juga :  Dr. Rusli Tan SH: Petani Sawit Minta Nol-Kan Pungutan CPO

Rusli Tan, doktor ekonomi itu menilai Indonesia negara kepulauan dengan bibir pantai yang luas maka Pelindo harus mampu mewujudkan ekosistem maritim nasional yang baik yakni adanya konektivitas jaringan dan integrasi pelayanan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dalam dua tahun merger Pelindo, Rusli Tan menegaskan manajemen Pelindo harus sudah menghasilkan kinerja positif sehingga mencapai visi dan misi Perusahaan yakni menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia, dengan misi mewujudkan jaringan ekosistem maritim nasional melalui peningkatan konektivitas jaringan dan integrasi pelayanan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurutnya semuanya itu bisa diwujudkan Pelindo karena kantong-kantong industri ada pada semua pulau-pulau besar di Indonesia yang merupakan potensi besar untuk tumbuh berkembangnya pelabuhan. Kondisi Indonesia negara maritim maka pelabuhannya harus besar, kuat dan tangguh menumbuhkan perekonomian bangsa Indonesia.@

Fadmin/timEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top