Jakarta | EGINDO.com – Kertas merupakan bagian integral dari kehidupan kita sehingga kita sering mengabaikannya, melupakan peran pentingnya dalam pendidikan, pekerjaan, dan transaksi sehari-hari. Namun, di balik setiap lembar kertas terdapat proses yang dikelola dengan cermat yang dimulai dari pembibitan pohon. “Pabrik pohon” ini adalah fondasi industri kertas, yang membudidayakan pohon-pohon yang memasok pulp yang penting untuk produksi kertas.
Di Perawang, Riau, dekat kota Pekanbaru, APP mengoperasikan kebun pembibitan yang berperan penting dalam upaya kehutanan berkelanjutan. Fasilitas ini merupakan tempat dimulainya siklus hidup pohon acacia crassicarpa dan eucalyptus pellita, yang mendukung produksi pulp dan kertas di seluruh Indonesia dengan tetap mengutamakan keberlanjutan.
“Prosesnya dimulai dari pohon induk, yang dipilih secara cermat karena sifat genetiknya yang unggul seperti ketahanan dan pertumbuhan yang cepat. Kultur jaringan dikembangkan dari pohon ini dalam kondisi laboratorium yang steril. Kultur-kultur ini menjalani proses perbanyakan yang berlangsung selama 25 hingga 30 hari, di mana mereka diawasi secara ketat untuk pertumbuhan yang sehat. Ini diikuti dengan proses perakaran selama 15 hari, di mana tanaman muda mengembangkan akar dan tunas pertamanya, menjadi cukup kuat untuk bertransisi ke tahap berikutnya,” tulis dalam laman resmi APP Group yang dilansir EGINDO.com pada Selasa (11/2/2025).
Disebutkan ketika bibit dianggap siap, bibit dipindahkan ke luar ruangan untuk tumbuh dalam kondisi yang lebih alami. Fase ini melibatkan pengelolaan yang hati-hati untuk memastikan anakan beradaptasi dengan baik. Tanaman muda disusun dalam barisan dan mendapat perawatan rutin, termasuk penyiraman, pemberian pupuk terkontrol, dan pestisida pelindung. Penyemprot boom digunakan untuk menyalurkan air, pupuk, dan pestisida secara efisien, memastikan cakupan yang merata dan mendorong pertumbuhan yang seragam.
Lingkungan luar membantu anakan beradaptasi dengan kondisi yang akan mereka hadapi di hutan produksi. Pemantauan rutin memastikan bahwa setiap permasalahan dapat diatasi dengan segera, dan bibit pohon terus berkembang menjadi pohon yang sehat dan tangguh. Setelah mencapai tingkat kematangan yang diinginkan, tanaman tersebut diangkut ke wilayah operasional APP di seluruh Indonesia dan ditanam di hutan produksi.
Proses pembibitan hingga hutan ini memungkinkan APP memenuhi permintaan sekaligus melindungi hutan alam. Dengan menggunakan teknik kultur jaringan yang canggih, pengelolaan luar ruangan yang efisien, dan siklus panen yang terencana dengan baik, APP menunjukkan komitmennya untuk menyeimbangkan kebutuhan produksi dengan kepedulian terhadap lingkungan.@
App/timEGINDO.com