Perangko Pertama Di Dunia Dilelang Hingga Rp117 Miliar

Penny Blacks
Penny Blacks

Jakarta | EGINDO.co – Perangko pertama di dunia dilelang hingga Rp117 Miliar. Perangko itu sampel perangko pertama di dunia, Penny Black yang bakal dilelang dengan perkiraan harga hingga US$8,25 juta atau sekitar Rp117 miliar.

Menurut Sotheby, perangko yang berasal dari 1840 itu akan dipresentasikan dalam penjualan bertajuk Treasures pada 7 Desember 2021 mendatang. Perangko berperekat yang menampilkan potret Ratu Victoria, dilampirkan pada dokumen tertanggal 10 April 1840, dari arsip layanan pos Inggris Robert Wallace, seorang politikus Skotlandia.

Sementara itu perangko Penny Black digunakan secara resmi mulai 6 Mei 1840. Henry House, kepala Sotheby’s Treasures Sale, dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters mengakui
Penny Black adalah perangko pertama, pendahulu dari semua perangko dan jelas merupakan bagian terpenting dari sejarah filateli yang pernah ada.

Baca Juga :  Resmi Dipakai RI, Ini Daftar Efek Samping Vaksin Sinopharm

Katanya, meskipun ada banyak perangko yang sangat penting dalam koleksi baik publik maupun pribadi di seluruh dunia, Penny Black adalah perangko yang memulai sistem perangko seperti yang ada sekarang.

Perangko tersebut adalah salah satu dari tiga Penny Blacks yang diyakini bertahan dari lembar pertama perangko yang dicetak. Dua lainnya adalah bagian dari koleksi di British Postal Museum.

Menurut Alan Holyoake, pemilik perangko sekaligus pengusaha dan filatelis, kepada Reuters bahwa Wallace menandatangani, memberi tanggal, dan mengeluarkan catatannya memberikan dukungan pada fakta bahwa Penny Black adalah contoh pertama dari perangko yang tentu saja digunakan setiap negara sekarang

Fakta katanya, Holyoake memiliki dokumen Wallace sekitar 10 tahun yang lalu dan melakukan proyek penelitian tiga tahun untuk menentukan keasliannya dan prangko Penny Black memiliki sertifikat dari The Royal Philatelic Society dan The British Philatelic Association.@

Baca Juga :  China Nyatakan Ketidakpuasan Yang Kuat Terhadap Komunike G7

BS/Reuters/TimEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top