Penyebab Hilang Hutan Indonesia, Bukan Hanya Kelapa Sawit

kebun
Pekerja kebun kelapa sawit

Jakarta | EGINDO.co – Penyebab hilangnya hutan di Indonesia, bukan hanya perkebunan Kelapa Sawit disalahkan atas penyebab utama deforestasi. Hal itu menurut studi dari Duke University. Kemen G. Austin, lulusan doktoral Duke’s Nicholas School of the Environment yang memimpin penelitian itu mengatakan, akhir 2000-an, perkebunan skala besar memang bertanggung jawab atas lebih dari setengah hilangnya hutan alam primer di Indonesia.

Katanya, dari tahun 2014 hingga 2016, rata-rata lebih dari 800.000 hektar hutan primer hilang setiap tahun tetapi perkebunan  skala besar hanya menyumbang 25 persennya. Jadi, meskipun laju deforestasi secara keseluruhan terus bertambah, penyebab lain bertanggung jawab atas sebagian besar.

Menurutnya, tren itu memuncak pada tahun 2008 hingga 2010, ketika rata-rata 600.000 hektar hutan hilang setiap tahun, 57 persennya didorong oleh perluasan pertanian besar-besaran. Konversi hutan menjadi padang rumput meningkat tajam pada 2015 dan 2016 ketika El Nino menyebabkan kekeringan parah. Kemudian kebakaran hutan yang lebih parah dari biasanya di banyak pulau di Indonesia menjadi penyebab lainnya.

Baca Juga :  Liga Paguyuban Sinarmas, Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry APP Group Jadi Pemenang

Selanjutnya, perkebunan skala kecil yang sebagian besar telah dibayangi oleh pertanian skala besar sebagai pendorong deforestasi juga ditemukan memainkan peran yang lebih besar. Terhitung sekitar seperempat dari semua hilangnya hutan disebabkan perkebunan skala kecil. Hal itu menunjukkan pentingnya merancang intervensi pengelolaan hutan yang mempertimbangkan nilai dan persyaratan petani kecil.

Lantas jalan pertambangan dan penebangan juga ditemukan sebagai pendorong penting deforestasi pada waktu yang berbeda selama penelitian, terutama di tingkat lokal. Pesan yang dapat diambil untuk pembuat kebijakan dan konservasionis adalah bahwa penyebab hilangnya hutan di Indonesia jauh lebih bervariasi dari yang diduga sebelumnya.

Kata Austin, meskipun kelapa sawit adalah hal pertama yang muncul di kepala kebanyakan orang ketika mereka berpikir tentang deforestasi di Indonesia, itu bukan satu-satunya penyebab. Perlu menyesuaikan kebijakan dan praktik di lapangan untuk memperhitungkannya.

Baca Juga :  Taiwan Pertimbangkan Lapor WTO Larangan Impor China Terbaru

Pada penelitian itu Austin dan rekan penelitinya menggunakan citra Google Earth resolusi spasial tinggi selama 15 tahun dan kumpulan data global yang baru tersedia tentang hilangnya hutan. “Mari kita membidik penyebab deforestasi di setiap lokasi dan melihat bagaimana mereka bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dan dari waktu ke waktu,” kata Austin.

Diberikannya contoh, penebangan masih mendorong deforestasi di pulau Papua, tetapi di Sumatera dan Kalimantan, industri kelapa sawit dan kebakaran yang dipicu El Nino adalah pendorong utama.

Indonesia telah mengalami salah satu tingkat kehilangan hutan alam primer tertinggi di daerah tropis dalam beberapa tahun terakhir. Hilangnya hutan ini yang menyerap dan menyimpan sejumlah besar karbon dioksida yang menghangatkan iklim, menyediakan habitat bagi ribuan spesies, dan membantu mengendalikan erosi dan banjir -telah menjadi penyebab keprihatinan lingkungan global.@

Baca Juga :  Angkatan Laut AS Merilis Foto Pertama Dari Puing Balon China

Nationalgeographic.co.id/TimEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top