Penyanyi “Kupu-Kupu Malam” Titiek Puspa Meninggal Dunia, Disemayamkan di Wisma Puspa

Titiek Puspa
Titiek Puspa

Jakarta | EGINDO.com – Artis Titiek Puspa meninggal dunia dan disemayamkan di Wisma Puspa. Kabar duka menyelimuti dunia seni Indonesia, Titiek Puspa mengembuskan napas terakhirnya hari ini, pada Kamis (10/4/2025) pukul 16:25 WIB di RS Medistra.

Berita duka itu disampaikan putri sulung Titiek Puspa, Petty Tunjungsari. “Inalillahi wa innailaihi rajiun, telah wafat ibu kami, Eyang buyut, mertua, eyang buyut, Ibu Hajah Titiek Puspa, usia 87 tahun hari ini, 10 April 2025 pukul 16:25 di RS Medistra dengan tenang, dengan damai,” ucap Petty.

Sebagai penyanyi legendaris, karya-karya Titiek Puspa begitu disukai oleh para penggemarnya. Beberapa lagunya bahkan telah diaransemen ulang, dinyanyikan ulang, bahkan dibawakan secara berduet dengan penyanyi lainnya, sebut saja “Kupu-Kupu Malam”, “Jatuh Cinta”, “Dansa Yok Dansa”, hingga “Marilah Kemari.” Hingga akhir hayatnya, ia terus membuat bangga Indonesia dengan pencapaian-pencapaiannya. Bahkan pada tahun 2023, wajahnya sempat mejeng di videotron di Time Square New York, Amerika Serikat.

Hal tersebut membuatnya bangga karena saat itu, pencipta lagu Kupu-Kupu Malam itu menjadi artis senior tanah air pertama yang wajahnya ada di Time Square New York. Perjalanan kariernya, yang dimulai sejak usia muda, merupakan kisah inspiratif penuh lika-liku, prestasi membanggakan, dan dedikasi yang tak pernah padam.

Titiek Puspa lahir sebagai Sudarwati di Tanjung, Kalimantan Selatan, pada 1 November 1937, ia memulai perjalanan panjangnya dengan sebuah kemenangan yang mengubah hidupnya. Performa Titiek Puspa dalam kontes Bintang Radio tingkat Jawa Tengah tahun 1954 menjadi titik awal kariernya yang gemilang. Menariknya, ia beberapa kali secara diam-diam mengikuti festival musik dengan nama samaran Titiek Puspa karena mendapat tentangan dari orang tuanya yang menginginkannya menjadi guru taman kanak-kanak.

Tamat SMP, ia memang melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak (SGTK) lantaran dirinya menyukai anak kecil. Dalam buku karya Alberthiene Endah berjudul Titiek Puspa A Legendary Diva, ayah Titiek Puspa, Tugeno Puspowidjojo, memiliki sebuah prinsip agar anak-anaknya serius menempuh pendidikan dan tidak bermain-main di dunia seni.@

Bs/timEGINDO.com

Bagikan :
Scroll to Top