Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah berpotensi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring dengan melemahnya indeks dolar AS pada Rabu (26/2/2025) pagi. Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, menyatakan bahwa pelemahan dolar AS ini dipengaruhi oleh rilis data keyakinan konsumen AS yang menunjukkan penurunan signifikan.
Pada perdagangan Selasa kemarin, rupiah mengalami pelemahan sebesar 0,57 persen atau turun 93 poin, sehingga ditutup pada level Rp16.371 per dolar AS. Namun, pagi ini indeks dolar AS melemah ke kisaran 106,27 dari sebelumnya 106,75.
“Penurunan indeks dolar AS dipicu oleh data tingkat keyakinan konsumen AS bulan Februari yang dirilis tadi malam,” ujar Ariston dalam analisisnya.
Menurut data terbaru, tingkat keyakinan konsumen AS pada Februari tercatat sebesar 98,3, jauh lebih rendah dari ekspektasi pasar yang berada di level 102,7. Angka ini juga lebih rendah dibandingkan dengan Januari yang mencapai 105,3.
“Ini merupakan penurunan terbesar dalam 2,5 tahun terakhir, dengan selisih sekitar 7 poin dari bulan sebelumnya,” tambahnya.
Penurunan keyakinan konsumen ini dikaitkan dengan kebijakan kenaikan tarif impor yang direncanakan oleh Presiden Donald Trump. Kebijakan tersebut dinilai dapat meningkatkan harga barang konsumsi dalam negeri, sehingga berdampak negatif terhadap daya beli masyarakat.
Lebih lanjut, Ariston menjelaskan bahwa pelemahan keyakinan konsumen dapat berujung pada perlambatan ekonomi AS, mengingat konsumsi memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
“Jika ekonomi melambat, hal ini dapat membuka peluang bagi bank sentral AS (The Federal Reserve) untuk memangkas suku bunga acuan guna mendukung perekonomian. Namun, sentimen negatif dari kebijakan tarif impor Trump masih membayangi pasar dan memberikan tekanan terhadap aset berisiko,” paparnya.
Dengan kondisi tersebut, potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS diperkirakan terbatas. Ariston memproyeksikan nilai tukar rupiah hari ini berpotensi menguat ke kisaran Rp16.300 per dolar AS, namun juga berisiko melemah hingga Rp16.400 per dolar AS.
Sumber: rri.co.id/Sn