Penumpang Boeing Yang Meledak Kemungkinan Korban Kejahatan

Pesawat Boeing Alaska Airlines yang panelnya meledak
Pesawat Boeing Alaska Airlines yang panelnya meledak

Los Angeles | EGINDO.co – FBI telah menulis surat kepada para penumpang pesawat Boeing yang mengalami ledakan di udara untuk memberi tahu mereka bahwa mereka mungkin menjadi korban kejahatan, media AS melaporkan Jumat (22 Maret).

Langkah ini dilakukan setelah Departemen Kehakiman awal bulan ini mengumumkan pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas insiden yang hampir menimbulkan bencana pada 5 Januari, ketika sebuah panel meledakkan badan pesawat yang dioperasikan Alaska Airlines di tengah penerbangan.

Tidak ada yang terluka parah, namun 737 MAX 9 harus melakukan pendaratan darurat, dengan rekaman menunjukkan pemandangan mengerikan saat penumpang duduk di samping lubang yang menganga.

Steker pintu itu mendarat di halaman belakang pinggiran kota.

Baca Juga :  Taiwan Perketat Batas Ekspor Rusia, Merinci Aturan Teknologi

Insiden tersebut mengakibatkan pesawat dengan konfigurasi serupa dikandangkan sementara, sehingga ribuan penerbangan terpaksa dibatalkan.

“Sebagai Spesialis Korban di Divisi Seattle, saya menghubungi Anda karena kami telah mengidentifikasi Anda sebagai kemungkinan korban kejahatan,” kata surat FBI yang dikirimkan kepada penumpang, menurut Seattle Times, yang mengatakan telah melihat dokumen tersebut. .

“Kasus ini sedang diselidiki oleh FBI,” kata surat itu.

“Investigasi kriminal bisa memakan waktu lama, dan karena beberapa alasan, kami tidak bisa memberi tahu Anda kemajuannya saat ini.”

Penyelidik federal mengatakan baut yang seharusnya mengamankan panel – penutup untuk jalan keluar opsional – tidak dipasang.

Raksasa penerbangan Boeing telah dikritik karena menunda penyelidikan tersebut, dimana Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) mengatakan pada awal Maret bahwa pihaknya belum menerima dokumen penting atau nama karyawan Boeing yang bekerja pada bagian tersebut.

Baca Juga :  Rumah Trump Mar-a-Lago Di Florida Digerebek FBI

“Kami tidak memiliki catatannya. Kami tidak memiliki nama 25 orang yang bertugas melakukan pekerjaan di fasilitas itu,” kata Ketua NTSB Jennifer Homendy kepada anggota parlemen AS.

“Tidak masuk akal kalau dua bulan kemudian kita tidak memilikinya.”

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top