Pengusaha Kritik Rusia Agar Cabut Sanksi Adalah Pengkhianat

Moskow - Rusia
Moskow - Rusia

Moskow | EGINDO.co – Kremlin pada Kamis (14 September) mengatakan bahwa pengusaha Rusia yang menyuarakan pandangan anti-Rusia dalam upaya agar sanksi pribadi Barat terhadap mereka dicabut adalah pengkhianat yang siap menjual negara mereka.

Uni Eropa baru saja menghapus tiga pemimpin bisnis Rusia dari daftar sanksi mereka – yang diberlakukan untuk menghukum Moskow atas perangnya di Ukraina – Jurnal Resmi UE menunjukkan pada hari Kamis.

Namun, sanksi pribadi bagi banyak orang lainnya telah diperpanjang.

Ketika diminta mengomentari perkembangan tersebut, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa kecil kemungkinan Eropa sendiri dapat menjelaskan logika proses pengambilan keputusan di balik sanksi tersebut.

Baca Juga :  Jokowi Minat Garap Proyek-Proyek Infrastruktur Di Kamboja

Pengusaha Rusia yang berbeda telah mengadopsi metode yang berbeda ketika mencoba untuk menghapuskan diri mereka dari daftar sanksi, katanya.

“Ada pengusaha yang mengambil posisi anti-Rusia dan mencoba mencabut sanksi demi 12 keping perak – mereka adalah pengkhianat,” kata Peskov.

“Ada (juga) pengusaha yang secara sistematis dan metodis membela kepentingan mereka di pengadilan – ini adalah hak setiap pengusaha dan kami memperlakukannya dengan hormat,” kata Peskov.

Rusia menganggap setiap penyitaan properti pribadi atau perambahan terhadap aset bisnis individu “bertentangan… dengan undang-undang internasional”, tambahnya.

Presiden Vladimir Putin minggu ini menggambarkan salah satu pendiri perusahaan teknologi Yandex Arkady Volozh sebagai “orang berbakat” yang memiliki hak untuk mengekspresikan pendapatnya menyusul ledakan anti-perang yang ia sampaikan bulan lalu.

Baca Juga :  Unit Toyota Di India Peringatkan Pelanggaran Data Pelanggan

Volozh, yang sanksi Uni Eropa-nya diperpanjang pada minggu ini, bulan lalu mengecam apa yang disebutnya sebagai invasi “biadab” Rusia ke Ukraina – sesuatu yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus” – beberapa hari setelah Rusia mendapat kritik atas upayanya untuk menjauhkan diri dari negara tersebut. .

“Hal ini terkait dengan keinginan orang-orang tersebut untuk tetap mempertahankan usahanya, mempertahankan asetnya, terutama jika orang-orang tersebut telah pindah dan memutuskan untuk tinggal di negara lain,” kata Putin, Selasa.

Yandex sedang melakukan restrukturisasi perusahaan yang pada akhirnya akan memisahkan bisnis penghasil pendapatan utamanya di Rusia dari perusahaan induknya yang terdaftar di Belanda, Yandex NV.

Volozh tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.

Baca Juga :  Indonesia dan Tunisia Segera Tuntaskan Perundingan IT-PTA 2024

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top