Pengunjung Masuk Malaysia Wajib Pemeriksaan Suhu Badan

Wajib Pemeriksaan Suhu Badan di Malaysia
Wajib Pemeriksaan Suhu Badan di Malaysia

Kuala Lumpur | EGINDO.co – Di tengah kekhawatiran akan maraknya kasus COVID-19 di China, semua pengunjung yang memasuki Malaysia harus menjalani pemeriksaan suhu tubuh untuk mengetahui demam.

Mereka yang ditemukan mengalami demam, bergejala atau telah menyatakan sendiri gejalanya kemudian akan dikirim ke pusat karantina atau ke otoritas kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dalam pernyataannya pada Jumat (30/12), Menteri Kesehatan Zaliha Mustafa juga mengatakan bahwa mereka yang pernah ke China dalam 14 hari terakhir kedatangannya ke negara itu perlu menjalani tes RTK-Ag (tes antigen cepat). .

Sampel ini kemudian akan dikirim untuk pengujian genom jika ditemukan positif Covid-19, kata Dr Zaliha.

Pada saat yang sama, mereka yang telah melakukan kontak dekat dengan orang-orang yang telah melakukan perjalanan ke China dalam 14 hari terakhir, atau menunjukkan penyakit mirip influenza atau infeksi pernapasan akut yang parah juga perlu dites COVID-19.

Baca Juga :  Kontroversi Papan Nama KL , Aturan Tak Hanya Untuk Restoran China

Anggota Parlemen Sekijang mengatakan langkah-langkah ini adalah bagian dari peningkatan pengawasan Malaysia terhadap COVID-19 untuk memastikan bahwa langkah-langkah dapat diambil untuk mencegah penyakit tersebut.

Secara terpisah, Dr Zaliha mengatakan bahwa kementerian kesehatan juga akan melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) pada sampel limbah dari pesawat yang datang dari China.

Pada hari Kamis, Menteri Transportasi Loke Siew Fook dikutip Bernama mengatakan bahwa Malaysia akan melihat lonjakan permintaan penerbangan setelah pembukaan kembali perbatasan China.

Asosiasi Badan Pariwisata Malaysia (MATA), bagaimanapun, telah mendesak pemerintah untuk menghentikan sementara masuknya wisatawan dari China sampai situasi di sana membaik.

Presiden MATA Mohd Khalid Harun seperti dikutip Bernama mengatakan, lonjakan kasus COVID-19 yang signifikan baru-baru ini di China telah meningkatkan potensi munculnya varian baru COVID-19, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi warga Malaysia, terutama mereka yang berada di sektor pariwisata.

Baca Juga :  Plat Nomor Polisi Khusus dan/atau Rahasia Palsu, atau Bukan

Mr Khalid juga mengatakan bahwa banyak negara asing telah memperketat masuknya turis atau pengusaha dari Tiongkok untuk sementara waktu guna menekan penyebaran wabah COVID-19 di negara mereka.

Sebelumnya pada hari Selasa, direktur jenderal kesehatan negara itu Noor Hisham Abdullah mengatakan bahwa kementerian kesehatan akan terus meningkatkan kesiapsiagaannya untuk kemungkinan kenaikan jumlah kasus dan kematian COVID-19 harian menyusul peningkatan jumlah infeksi di China. .

Dia dikutip oleh Malay Mail bahwa kementerian kesehatan juga mendesak semua warga Malaysia yang memenuhi syarat untuk mengambil dosis penguat COVID-19 mereka untuk melakukannya karena ini akan memberikan “perlindungan optimal” kepada anggota masyarakat terhadap penyakit tersebut.

Malaysia sebelumnya telah membatalkan pengujian wajib pada semua pelancong yang masuk dan divaksinasi pada 1 Mei. Sebelumnya pada bulan September, pemakaian masker menjadi opsional di sebagian besar tempat dalam ruangan di negara tersebut.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top