Jiujiang | EGINDO.co – Tim pengebor bekerja berjam-jam untuk membangun sumur guna memerangi kekeringan yang melanda sebagian besar wilayah China, kata para petani di kota Jiujiang di provinsi Jiangxi tengah negara itu kepada Reuters, Sabtu (27 Agustus).
“Desa-desa ini, semuanya, sangat kering,” kata Gao Pucha, 42, yang memimpin satu tim pengeboran di desa Dashan di Jiujiang.
“Ketika kami mendapat pemberitahuan untuk mengebor sumur, kami bangun pagi dan bekerja lembur, lebih dari 15 jam sehari.”
Di desa terdekat lainnya, seorang pria berusia 72 tahun bermarga Chen menjelajahi ladang untuk mencari bulir-bulir beras yang tersisa dari pemanen padi untuk dibawa pulang dan diberikan kepada ayam-ayamnya.
“Wijen, jagung, ubi jalar, kapas di lahan kering semuanya mengering,” kata Chen kepada Reuters.
Chen menambahkan bahwa hanya sawah yang bisa diisi dengan air dari waduk terdekat, “jadi mereka hanya mengisinya dengan sedikit air dan itu sedikit lebih baik”.
China mengeluarkan darurat kekeringan nasional awal bulan ini karena suhu tertinggi terus menghanguskan daerah di sepanjang Sungai Yangtze. Pada hari Rabu, provinsi Jiangxi menaikkan tanggap darurat kekeringan dari Level III ke Level IV, sistem peringkat empat tingkat tertinggi di negara itu.
Provinsi Jiangxi adalah salah satu dari 13 daerah penghasil biji-bijian utama di China.
Panas telah menghantam sektor pertanian dengan keras dan menyebabkan penutupan pabrik di seluruh negeri.
Pada bulan Juli saja, suhu tinggi menyebabkan kerugian ekonomi langsung ke China sebesar 2,73 miliar yuan (400 juta dolar AS), mempengaruhi 5,5 juta orang dan 457.500 hektar tanah, menurut data pemerintah yang diterbitkan pada hari Kamis.
Sumber : CNA/SL