Jakarta|EGINDO.co Pemerhati masalah transportasi dan hukum Budiyanto mengatakan, Kebijakan Pemerintah dalam pengaturan jadwal liburan bagi para, ASN, pihak swasta, dan himbauan pemerintah untuk menghindari waktu puncak mudik, dan balik serta pengaturan cuti tambahan dan sebagainya memberikan kontribusi yang cukup positif terhadap pendistribusian arus mudik dan balik selama libur lebaran.
Lanjutnya, Peran serta pengelola jalan tol memberikan diskon tarif tol pada waktu dan ruas penggal jalan tertentu, sedikit banyak juga memberikan kontribusi urai kemacetan
Kondisi demikian dipadukan, dan didukung dengan pengaturan arus lalu lintas dengan model SSA, kontra flow dan Ganjil – Genap yang hasilnya relatif cukup bagus.
Ia katakan, Andaikan ada kemacetan masih dalam batas toleransi, hanya mungkin kita dapatkan kemacetan di jalur Puncak karena mengalami penambahan volume kendaraan yang cukup besar kurang lebih 5 kali lipat lebih, dibandingkan dengan kondisi normal walaupun secara perlahan dan pasti hal tersebut dapat diatasi oleh petugas di lapangan.
“Pemecahan arus lalu yang menuju merak, dimana mobil pribadi diarahkan ke Pelabuhan Merak dan Sepeda motor ke arah Cindawan memberikan kelancaran arus lalu lintas dibandingkan libur lebaran tahun 2022, yang pada saat itu arus lalu lintas yang mengarah Pelabuhan mengalami kemacetan luar biasa karena kekurangan Kapal pembawa barang dan orang, “ujarnya.
Mantan Kasubdit Bin Gakkum AKBP ( P ) Budiyanto menjelaskan, Gambaran ini menunjukan perlunya koordinasi antar pemangku kepentingan untuk membuat perencanaan yang betul terintegrasi yang melibatkan semua pihak. Dari mulai pengaturan libur yang lebih fleksibel, kebijakan diskon tarif tol, rekayasa lalu lintas yang dapat memberikan kontribusi arus yang dinamis, dan pemecahan arus untuk pemerataan khususnya arus yang mengarah Pelabuhan merak.
Ungkapnya, Kemacetan yang terjadi pada waktu dan ruas penggal jalan tertentu masih sangat temporer dan secara umum dapat dikendalikan dengan baik.
Beberapa kejadian masih terjadi, menurut Budiyanto, seperti parkir di bahu jalan dan pemanfaatan rest area yang terlalu lama, menjadi evaluasi untuk perencanaan pada event libur nasional lainya. Perencanaan dan program yang terintegrasi dengan melibatkan semua pemangku kepentingan yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas merupakan suatu keniscayaan. Pengawasan menjadi hal yang penting juga agar implementasi di lapangan sesuai dengan perencanaan.
“Karena berdasarkan pengalaman secara empiris bahwa kelemahan dalam manajemen operasional adalah masalah Pengawasan, “tegas Budiyanto.
@Sadarudin