Pengamat: Titik Lemah Penyekatan Menjadi Evaluasi Bersama

.
Pemerhati masalah transportasi dan hukum AKBP (Purn) Budiyanto SSOS.MH.

Jakarta | EGINDO.co      -Pemerhati masalah transportasi AKBP (Purn) Budiyanto SSOS.MH, mengungkapkan Pengalaman larangan mudik Lebaran sebelumnya, masih banyak para pemudik yang lolos dari Pemeriksaan Petugas, sehingga mereka bisa sampai kampung tujuan mudik , baik ke Jawa Barat, Jawa Tengah , Jawa Timur maupun pemudik arah barat Sumatera dan seterusnya.

Masih banyaknya pemudik yang lolos dari pemeriksaan petugas mengindikasikan adanya titik lemah pada penyekatan. Kejadian ini tentunya menjadi evaluasi bagi petugas untuk lebih akomodatif dalam merespon titik lemah untuk menentukan langkah- langkah teknis yang lebih cermat, ujarnya.

Dikatakan Budiyanto kepada EGINDO.co melalui selulernya bahwa Pengalaman secara empiris beberapa titik lemah yang sering terjadi sehingga Pemudik bisa lolos sampai tujuan.
Titik lemah tersebut antara lain :
1Jalan – Jalan tikus ( mayoritas Sepeda motor ).
2.Membaca titik puncak kelelahan petugas.
3.Menggunakan kendaraan scr estafet.
4.Cara ekstrim menggunakan mobil- mobil barang ( mobil box , contener , ambulance ) dsbnya.
5.Cara- cara lain yg memumgkinkan.

Baca Juga :  Pariwisata Tapanuli Tengah, “Menjual Sejarah”

Pos – pos Pengamanan ( pos pantau / periksa ), rencana pengamanan , gladi dan mungkin simulasi pengamanan sudah dilakukan untuk.memastikan bahwa Pengamanan akan lebih maksimal.

Maksimal dan tidaknya pengamanan akan tergantung pada komitmen dan kualitas Pengawasan selama ini Pengawasan menjadi titik lemah dalam sistem management operasional Identifikasi permasalahan
dan pengawasan secara berjenjang menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam operasi,tegas Budiyanto.

Penjabaran secara teknis seperti :
1.Mendirikan pos pantau dan.pos pelayanan.
2.Mempersiapkan SDM (Sumber Daya Manusia)
3.Sarana dan prasarana
4.Menentukan cara bertindak yang lebih tepat.

Pengalaman dan evaluasi mudik sebelumnya menjadi momentum untuk mengingatkan kita semua agar jangan terjebak pada pelaksanaan tugas rutinitas yang menggampangkan masalah,tutup Budiyanto.@Sn

Bagikan :
Scroll to Top