Jakarta | EGINDO.com  – Pengamat Pusat Studi BUMN dari FEB Universitas Hasanudin Makassar Mursalim Nohong memberikan apresiasi terhadap kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam melakukan transformasi BUMN yang sudah membuahkan hasil positif.
Hal itu terlihat dari laba bersih BUMN pada 2021 meningkat signifikan, sebelumnya di 2020, laba BUMN sebesar Rp. 13,29 triliun, kini hingga kuartal III 2021 laba BUMN melonjak mencapai Rp. 61 triliun.
“Capaian ini harus diapresiasi karena keberhasilan tersebut tidak terlepas dari power dan performance seorang leader yakni Menteri yang memegang peran koordinator,” ujar Mursalim, melalui keterangan yang diterima, Kamis (19/12/2021).
Mursalim mendorong perusahaan-perusahaan BUMN yang telah memberikan kontribusi dibalik melonjaknya laba BUMN tersebut diberikan reward atau penghargaan.
“Tetapi pada saat yang bersamaan harus juga memberikan reward kepada perusahaan-perusahaan yang berada dibalik perolehan laba yang disumbangkan oleh perusahaan pelat merah,” ucapnya.
Lanjut Mursalim, selain sektor keuangan, industri telekomunikasi dan pertambangan turut memberikan sumbangsih laba yang cukup besar.
Namun, kata Mursalim, sebaiknya BUMN tidak hanya memberikan keuntungan bagi negara, tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat, khususnya pada sektor pertanian.
Dia meminta sektor tersebut dapat berkontribusi besar bagi kehidupan masyarakat khususnya petani.
“Untuk itu, Pemerintah juga harus terus berupaya agar sektor-sektor kunci memberikan peran melalui kebijakan yang tepat sasaran,” katanya.
Menurut Mursalim, melalui laporan keuangan BUMN secara Konsolidasi Erick Thohir juga dapat dengan mudah melihat BUMN apa saja yang tidak Efisien dan banyak melakukan pemborosan, untuk kemudian dipertimbangkan ditutup seperti yang selama ini dilakukan.
“Memang seharusnya laporan keuangannya konsolidasi karena terdiri dari beberapa perusahaan. Tetapi laporan keuangan per perusahaan tetap ada,” ujarnya.
Lompatan Erick Thohir ini juga, lanjut Mursalim bertujuan untuk meniadakan raja-raja kecil di BUMN dengan cara mengkonsolidasikan. Sehingga ke depan tidak ada lagi kata BUMN mengalami pemborosan yang sangat besar.
Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan laporan keuangan secara konsolidasi ini merupakan untuk pertama kalinya di Kementerian BUMN.
Mantan bos Inter Milan itu menyebut laporan keuangan BUMN secara konsolidasi belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan begitu pihaknya dapat mengecek keuangan setiap BUMN.
“Bahkan saya bisa cek mana yang tidak efisien dan ada pemborosan, jadi supaya jangan ada raja-raja kecil di BUMN, jadi kita bangunin, kita konsolidasikan,” ungkapnya.
Erick Thohir juga menyampaikan tren peningkatan laba bersih BUMN secara konsolidasi bisa saja stagnan atau turun jika tidak adaptif terhadap perubahan yang terjadi.
Oleh sebab itu, Erick Thohir terus menggenjot para direksi, komisaris dan Kementerian BUMN untuk tidak berada pada zona nyaman.
Sumber: Tribunnews/Sn