Madrid | EGINDO.co – Pengadilan Spanyol menolak gugatan mantan ketua federasi sepak bola Luis Rubiales terhadap pelatih Javier Clemente yang menyebut Rubiales sebagai “pria berbahaya dan ambisius” yang berusaha “menjadi kaya”, dan menyebut komentarnya sebagai kebebasan berpendapat.

Dalam keputusannya yang dilihat oleh Reuters pada hari Senin dan tertanggal 1 September – di tengah skandal yang tidak terkait mengenai perilaku Rubiales di Piala Dunia Wanita bulan lalu – pengadilan Madrid mengatakan bahwa “kita berurusan dengan pelaksanaan murni hak untuk secara bebas menyatakan pendapat. tentang seseorang yang terlebih lagi adalah seorang tokoh masyarakat”.

Keputusan tersebut dapat diajukan banding.

Rubiales menolak berkomentar, dan Clemente, yang merupakan pelatih tim nasional putra Spanyol pada tahun 1990an, tidak dapat dimintai komentar.

Rubiales menggugat Clemente pada tahun 2022 setelah pelatih blak-blakan itu mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa “tujuan Rubiales adalah menghasilkan banyak uang” di pucuk pimpinan RFEF.

Pada upacara penyerahan medali pada 20 Agustus setelah kemenangan Spanyol di Piala Dunia di Sydney, Rubiales memegang kepala pemain Jenni Hermoso dan mencium bibirnya, sehingga memicu kehebohan atas seksisme dalam olahraga dan masyarakat Spanyol.

Setelah berminggu-minggu menentang seruan dari para pemain, politisi, dan kelompok perempuan agar dia mundur, dia akhirnya mengundurkan diri pada 10 September sebagai presiden RFEF dan dari posisinya sebagai wakil presiden UEFA, tak lama setelah Hermoso mengajukan tuntutan pidana terhadapnya karena tuduhan penyerangan seksual.

Clemente, mantan pemain, memimpin Athletic Bilbao meraih gelar La Liga sebelum menghabiskan enam tahun sebagai manajer Spanyol, membawa mereka ke Piala Dunia 1994 dan 1998. Ia juga pernah melatih timnas Serbia, Kamerun, dan Libya.

Sumber : CNA/SL