Peneliti: Vaksin Dalam Negeri Kurangi Ketergantungan Impor

Mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) Prof Amin Soebandrio
Mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) Prof Amin Soebandrio

Jakarta | EGINDO.co              -Mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) Prof Amin Soebandrio menyambut baik hadirnya dua vaksin Covid-19 buatan dalam negeri. Ia berharap keduanya tersebut mengurangi ketergantungan vaksin Covid-19 impor.

Ia juga menyambut baik sikap Presiden RI Joko Widodo yang menyetujui nama Indovac dan Inavac. Diharapkan kedua vaksin tersebut meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat Indonesia.

“Kita melihat ini suatu penghargaan dari pemerintah dalam hal ini presiden terhadap vaksin yang dibuat di Indonesia,” katanya kepada Pro3 RRI, Senin (29/8/2022). “Kita berharap bahwa produk vaksin Covid-19 dari Indonesia ini setara dengan vaksin-vaksin yang dibuat dari luar negeri.”

Dua vaksin ini, lanjutnya, sekaligus menegaskan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki memampuan yang tidak kalah dengan negara lain. Ini suatu bukti bahwa Indonesia sebetulnya bisa mandiri dalam pengembangan vaksin,” ujarnya.

Ia juga punya harapan lain selain kedua vaksin itu dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk luar negeri. “Di samping itu, kita bisa juga membantu negara-negara lain yang belum punya akses yang cukup terhadap vaksin,” ucapnya.

Vaksin Indovac berplatform protein rekombinan sub-unit dikembangkan oleh PT Bio Farma dan Baylor College of Medicine. Sedangkan Vaksin Inavac berplatform inactivated virus dikembangkan oleh Tim Peneliti Universitas Airlangga (Unair) bersama PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.

Sumber: Pro3 RRI/Sn

Scroll to Top