Peneliti Parlemen Inggris Ditangkap,Dicuriga Mata-Mata China

Parlemen Inggris
Parlemen Inggris

London | EGINDO.co – Polisi Inggris mengatakan pada Sabtu (9 September) bahwa mereka telah menangkap seorang pria berusia dua puluhan karena menjadi mata-mata, dan Sunday Times melaporkan bahwa dia adalah seorang peneliti di parlemen Inggris yang dicurigai bekerja untuk Tiongkok.

“Petugas dari Kepolisian Metropolitan menangkap dua pria pada 13 Maret karena dicurigai melakukan pelanggaran berdasarkan pasal 1 Undang-Undang Rahasia Resmi tahun 1911,” kata kepolisian.

“Seorang pria berusia 30-an ditangkap di sebuah alamat di Oxfordshire dan seorang pria berusia 20-an ditangkap di sebuah alamat di Edinburgh.”

Sunday Times mengatakan tersangka berusia dua puluhan memiliki kontak dengan anggota parlemen dari Partai Konservatif yang berkuasa saat bekerja sebagai peneliti parlemen.

Baca Juga :  Petinju Ghana Samed Diskors, Positif Gunakan Zat Terlarang

Mereka termasuk Menteri Keamanan Tom Tugendhat dan Alicia Kearns, ketua komite urusan luar negeri Commons.

Dia adalah warga Inggris yang pernah bekerja di bidang kebijakan internasional, termasuk hubungan dengan Beijing, dan sebelumnya bekerja di Tiongkok, tambah surat kabar itu.

Jika terbukti, hal ini akan menjadi salah satu pelanggaran keamanan paling serius yang melibatkan negara yang bermusuhan di parlemen Inggris.

Badan intelijen dalam negeri MI5 tahun lalu memperingatkan bahwa seorang agen perempuan pemerintah Tiongkok bernama Christine Lee telah “terlibat dalam kegiatan campur tangan politik atas nama Partai Komunis Tiongkok, terlibat dengan anggota parlemen di sini”.

Pada bulan Juli, Komite Intelijen dan Keamanan Umum menyatakan bahwa Tiongkok menargetkan Inggris “secara produktif dan agresif” dan bahwa pemerintah tidak memiliki “sumber daya, keahlian atau pengetahuan” untuk menghadapinya.

Baca Juga :  Wapres: Sumatera Utara Harus Bentuk Mal Pelayanan Publik

Tugendhat dilaporkan hanya melakukan kontak terbatas dengan tersangka, dan tidak melakukan kontak apa pun saat menjabat sebagai menteri keamanan.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top