Taipei | EGINDO.co – Produsen chip Taiwan TSMC melaporkan kenaikan pendapatan kuartal pertama sebesar 16,5 persen pada hari Rabu, mengalahkan ekspektasi pasar dan melampaui panduan perusahaan seiring dengan lonjakan penjualan karena permintaan aplikasi kecerdasan buatan.
Produsen chip kontrak terbesar di dunia, yang pelanggannya termasuk Apple dan Nvidia, mendapat manfaat dari lonjakan AI yang membantunya mengatasi penurunan permintaan akibat pandemi dan mendorong saham TSMC ke rekor tertinggi.
Pendapatan dalam tiga bulan pertama tahun ini mencapai T$592,64 miliar ($18,54 miliar), naik dari $16,72 miliar pada periode tahun lalu.
Angka tersebut lebih tinggi dari prediksi Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) sebelumnya yang memperkirakan pendapatan kuartal pertama berkisar antara $18 miliar dan $18,8 miliar.
Hasil tersebut mengalahkan LSEG SmartEstimate sebesar T$581,45 miliar yang diperoleh dari 23 analis, yang mengacu pada analis yang lebih akurat secara konsisten.
Paruh pertama tahun ini biasanya lebih tenang bagi perusahaan-perusahaan teknologi Taiwan, terjadi setelah musim liburan akhir tahun yang ramai untuk barang-barang seperti tablet dan ponsel pintar di pasar-pasar utama negara-negara Barat, namun tren AI meningkatkan permintaan bahkan di luar musim liburan.
Untuk bulan Maret saja, TSMC melaporkan pendapatan meningkat 34,3 persen tahun-ke-tahun menjadi T$195,21 miliar dan naik 7,5 persen dari bulan sebelumnya.
TSMC, perusahaan publik paling bernilai di Asia dengan kapitalisasi pasar sebesar $662 miliar, tidak memberikan rincian atau panduan ke depan dalam laporan pendapatan singkatnya.
Perusahaan dijadwalkan untuk melaporkan pendapatan kuartal pertama pada tanggal 18 April, di mana perusahaan juga akan memperbarui prospeknya untuk kuartal dan tahun berjalan.
TSMC diperkirakan akan melaporkan kenaikan laba bersih kuartal pertama sebesar 4 persen, menurut LSEG SmartEstimate.
Saham TSMC yang terdaftar di Taipei ditutup turun 0,5 persen pada hari Rabu menjelang rilis data penjualan. Pasar yang lebih luas berakhir turun 0,2 persen.
Saham pembuat chip tersebut telah melonjak 37 persen sepanjang tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan 16 persen di pasar yang lebih luas.
Sumber : CNA/SL