London | EGINDO.co – Japan Tobacco pada hari Selasa (13 Februari) memperkirakan kenaikan pendapatan inti sebesar 3,9 persen pada tahun 2024 untuk bisnis rokoknya, karena harga yang lebih tinggi dan pertumbuhan pendapatan dari alternatif merokok mengimbangi penurunan volume lebih lanjut untuk produk-produk tradisionalnya.

Meskipun Japan Tobacco juga memiliki divisi yang berfokus pada obat-obatan dan makanan olahan, tembakau memberikan sebagian besar pendapatannya.

Produsen rokok Benson & Hedges dan Winston mengatakan pihaknya juga memperkirakan merek-merek utama mereka akan terus meningkatkan pangsa pasar, sehingga membantu mengurangi dampak terhadap volume. Peraturan yang semakin ketat dan meningkatnya kesadaran akan risiko kesehatan telah menyebabkan penurunan angka merokok di beberapa negara.

Masamichi Terabatake, Presiden dan CEO Japan Tobacco, mengatakan dalam pernyataan hasil setahun penuhnya bahwa tembakau tradisional akan terus menjadi mesin keuntungan grup tersebut, namun mereka juga akan berinvestasi lebih jauh dalam memperluas alternatif merokok seperti vape.

Seperti para pesaingnya, perusahaan ini ingin memperoleh pendapatan baru karena aliran tradisionalnya mengalami tekanan. Perusahaan ini berfokus khususnya pada perangkat tembakau yang dipanaskan, Ploom X.

Mereka telah meningkatkan upayanya untuk meluncurkan perangkat ini secara global, dan ingin membuatnya tersedia di 40 pasar pada tahun 2026, naik dari 13 pasar pada akhir tahun 2023.

Perusahaan ini melaporkan peningkatan pendapatan inti sebesar 5,9 persen pada tahun 2023 – tepat di atas target yang ditetapkan. Laba operasional yang disesuaikan juga mengalahkan perkiraan yang diberikan pada kuartal ketiga, naik 4,4 persen dalam mata uang konstan.

Sumber : CNA/SL