Jakarta|EGINDO.co Pasar karbon global kembali menunjukkan perbaikan pada Juli 2025 setelah sempat mengalami koreksi tajam pada bulan sebelumnya. Berdasarkan data BloombergNEF, penerbitan kredit karbon sepanjang Juli mencapai 12,4 juta ton setara CO₂ (CO₂e), melonjak 64 % dibandingkan Juni yang hanya mencatat 7,5 juta ton. Secara kumulatif, periode Januari–Juni 2025 mencapai total penerbitan sebesar 103 juta ton CO₂e, turun 12 % dari periode yang sama tahun 2024.
Amerika Serikat menjadi pemasok terbesar sepanjang Juli, dengan volume pasokan mencapai 3 juta ton CO₂e—meliputi berbagai sektor seperti mitigasi kebocoran emisi industri dan kehutanan. Di sisi lain, Brasil mencatat proyek kredit karbon terbesar bulan itu melalui inisiatif pencegahan deforestasi di hutan Amazon, menghasilkan 1,4 juta kredit. Permintaan pasar juga membaik: jumlah kredit karbon yang kedaluwarsa (expired) selama Juli mencapai 11,6 juta ton CO₂e—lebih dari dua kali lipat dari Juni yang sebesar 5,2 juta ton. Akumulasi kredit kedaluwarsa selama Januari–Juli 2025 mencapai 89 juta ton CO₂e—terendah sejak 2022—menandakan adanya pelambatan permintaan.
Proyek energi mendominasi penjualan kredit karbon selama Juli, dengan volume mencapai 4,9 juta ton CO₂e—berubah arah dari tren Juni saat sektor ini justru mendominasi angka kedaluwarsa. India menjadi pasar paling menarik karena menyimpan stok kredit energi terbesar, disusul Brasil yang unggul di sektor pencegahan deforestasi. Dari segi korporasi, Tradewater (AS) memimpin pembelian sepanjang Juli dengan 308.000 kredit, diikuti Tokyo Gas (Jepang) sebanyak 260.000 dan ANWB Energie (Belanda) sebesar 240.000 kredit. Perusahaan minyak dan gas besar seperti Shell dan Eni tidak tercatat melakukan pembelian pada periode ini.
Tambahan: Informasi dari Sumber Lain:
1. Perkembangan Pasar Karbon secara Global (CORE Markets, Agustus 2025)
Laporan Global Environmental Markets Report – July 2025 mencatat lonjakan aktivitas di pasar karbon Australia. Penjualan ACCUs (Australian Carbon Credit Units) naik pesat, mencapai 4,2 juta unit—setara dengan kenaikan 87 % dari Juni. Harga spot ACCUs juga meningkat, mencapai A$35,60–35,75, terutama didorong oleh permintaan kepatuhan (compliance buying) dan sinyal kebijakan penguatan.
2. Kondisi dan Tantangan Pasar Karbon Global (Climate Focus, Review H1 2025)
Kajian dari Climate Focus menyebut bahwa total penerbitan kredit karbon dalam setengah pertama 2025 mencapai sekitar 130 juta ton—sekitar 10 % lebih rendah dibanding H1 2024. Lebih dari 80 % penerbitan berasal dari vintages baru (≤ 3 tahun), mencerminkan preferensi pasar terhadap integritas dan kesegaran kredit. Pensiunan kredibilitas vintages lama menyebabkan perlambatan pertumbuhan persediaan. Pada periode yang sama, kredit yang ditarik (retirements) mencapai 93 juta ton—menandai volume tertinggi setelah 2022.
Sumber: Bisnis.com/Sn