Jakarta | EGINDO.com   – Pemprov DKI Jakarta mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo yang memangkas harga tes PCR Covid-19.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pemangkasan harga bisa membantu pemerintah daerah dalam upaya 3T, yaitu testing, tracing, dan treatment.
“Kami mendukung kebijakan Pak Presiden agar tes PCR itu semakin bisa banyak salah satunya didukung harga tes PCR yang semakin murah,” ucapnya, Senin (16/8/2021).
Ariza pun meminta seluruh pihak atau instansi yang menyediakan tes PCR untuk bisa menyesuaikan harga dengan ketentuan yang dibuat Presiden Jokowi.
“Kami minta semua pihak yang memiliki kesempatan untuk mengadakan tes PCR bisa menurunkan harga tesnya supaya masyarakat semakin banyak yang dapat mengikuti tes,” ujarnya di Balai Kota.
Ariza berharap, semakin banyak masyarakat mau memeriksakan diri untuk memastikan kesehatan mereka.
Dengan demikian, warga yang terpapar Covid-19 bisa terdeteksi lebih dini dan bisa menghindari penularan.
“Semakin banyak yang melakukan testing, semakin baik. Tentu dengan harga tes PCR yang semakin murah dan terjangkau, itu akan memudahkan masyarakat untuk lakukan testing,” kata dia.
Dilansir dari Kontan.co.id, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menurunkan harga tes polymerase chain reaction (PCR) untuk diagnosis virus corona (Covid-19).
Pemangkasan tarif tes PCR tersebut hampir separuh dari batas atas tarif tes PCR saat ini. Saat ini harga tertinggi untuk tes PCR di Indonesia berdasarkan Surat Edaran Menteri Kesehatan sebesar Rp 900.000.
“Saya sudah berbicara dengan Menteri Kesehatan mengenai hal ini, saya minta agar biaya tes PCR ini berada di kisaran antara Rp 450.000 sampai Rp 550.000,” ujar Jokowi dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Minggu (15/8).
Penurunan harga tes PCR tersebut dinilai menjadi salah satu upaya untuk menggenjot angka tes di Indonesia.
Selain harga, Jokowi juga mendorong percepatan hasil pemeriksaan tes PCR.
“Saya minta juga agar tes PCR bisa diketahui hasilnya dalam waktu maksimal 1×24 jam, kita butuh kecepatan,” terang Jokowi.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, dalam 5 hari terakhir, rata-rata tes di Indonesia sebanyak 138.151 per hari.
Dari angka tersebut, mayoritas tes menggunakan alat tes antigen.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyebut telah membahas rencana evaluasi harga tes PCR. Hal itu juga dilakukan mengingat banyaknya permintaan dari masyarakat.
“Kami terbuka dengan masukan, nanti akan dibahas tim,” ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
Sumber: Tribunnews/Sn