Jakarta | EGINDO.co -Pemerintah menambah bantuan sosial untuk masyarakat yang membutuhkan sebesar Rp24,17 triliun. Bantalan sosial tersebut untuk melindungi masyarakat dari kondisi ekonomi global tidak menentu.
Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo mengatakan, subsidi sebelumnya yang kurang tepat sasaran akan berkeadilan. “Jatah yang dinikmati mereka yang mampu, dapat dialihkan melalui bantalan sosial ini,” katanya kepada Pro3 RRI, Selasa (30/8/2022).
Selain itu, tambahnya, hal itu juga dilakukan pemerintah sebagai langkah mitigasi mencegah inflasi tinggi. Sekalipun inflasi Indonesia saat ini lebih rendah dibandingkan negara lain.
“Dinamika geopolitik dan ekonomi global cukup dinamis,” “Ini juga membuat kita mengalami dampak langsung tidak langsung berupa inflasi, meskipun masih bisa dimitigasi.”
Puluhan triliun rupiah bantalan sosial tersebut merupakan pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM), agar tepat sasaran. Kebijakan ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat yang terdampak lonjakan harga yang terjadi secara global.
Pemerintah akan menyalurkan tiga jenis bantalan sosial tambahan, salah satunya BSU alokasi anggaran Rp9,6 triliun. Bantuan disalurkan oleh Kemnaker ini akan diberikan kepada 16 juta pekerja sasaran yang masing-masing menerima sebesar Rp600 ribu.
Bantalan lain adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp12,4 triliun dan menyasar 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM). BLT ini disalurkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) melalui PT. Pos Indonesia.
Ketiga, Pemda diminta menyiapkan dua persen DAU (Dana Alokasi Umum) dan DBH (Dana Bagi Hasil), untuk subsidi transportasi. Subsidi ini diperuntukkan bagi angkutan umum, hingga nelayan, serta untuk perlindungan sosial tambahan.
Sumber: Pro3 rri/Sn