Pemerintah Siapkan Anggaran Kesehatan Rp 255,3 Triliun R

Presiden Jokowi mengenakan baju kampret, busana adat suku Baduy Luar saat menyampaikan Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR, Senin (18/8/2021) di gedung DPR/MPR Jakarta.
Presiden Jokowi mengenakan baju kampret, busana adat suku Baduy Luar saat menyampaikan Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR, Senin (18/8/2021) di gedung DPR/MPR Jakarta.

Jakarta | EGINDO.com      – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp 255,3 triliun untuk anggaran kesehatan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022.

“Anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp 255,3 triliun atau 9,4 persen dari belanja negara,” ucap Jokowi dalam pidato APBN Tahun 2022 beserta nota keuangan di Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta, Senin (16/8/2021).

Jokowi mengatakan, anggaran tersebut akan diarahkan untuk melanjutkan penanganan pandemi, reformasi sistem kesehatan, percepatan penurunan stunting, serta kesinambungan program JKN.

Untuk penanganan pandemi covid-19, dana akan difokuskan untuk mengantisipasi risiko dampak pandemi. Meliputi, testing, tracing, dan treatment, program vaksinasi covid-19, serta penguatan sosialisasi dan pengawasan protokol kesehatan.

Baca Juga :  UMKM Meningkat, Keyakinan Pemerintah Mampu Atasi Pandemi

“Kita harus bisa memanfaatkan pandemi sebagai momentum untuk perbaikan dan reformasi sistem kesehatan Indonesia,” ujarnya.

“Kita harus mampu membangun produksi vaksin sendiri dan mendorong berkembangnya industri farmasi yang kuat dan kompetitif,” imbuh Jokowi.

Menurut Jokowi, pemerintah harus membenahi fasilitas layanan kesehatan dari hulu hingga hilir, dari Pusat hingga Daerah, transformasi layanan primer, layanan rujukan, peningkatan ketahanan kesehatan, peningkatan kualitas dan redistribusi tenaga kesehatan, serta pengembangan teknologi informasi dalam layanan kesehatan.

Pemerintah, ucap Jokowi, juga akan menjaga kesinambungan program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) serta meningkatkan kualitas layanan JKN.

“Selanjutnya, percepatan penurunan stunting dilakukan melalui perluasan cakupan seluruh kabupaten atau kota di Indonesia, dengan penguatan sinergi berbagai institusi,” imbuh Jokowi.

Baca Juga :  IHSG Berpeluang Menguat Di Tengah Penggerakan Bursa Asia

Sumber: Tribunnews/Sn

 

Bagikan :
Scroll to Top