Tokyo | EGINDO.co – Jepang diperkirakan akan sedikit memangkas perkiraan pertumbuhan ekonominya sebesar 1,3 persen pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2025 karena konsumsi terpukul oleh meningkatnya biaya impor akibat melemahnya yen, dua sumber pemerintah mengatakan kepada Reuters.
Pemerintah Jepang merilis perkiraan pertumbuhan ekonominya – yang menjadi dasar penyusunan anggaran negara – pada bulan Januari dan kemudian merevisinya sekitar bulan Juli.
Dalam perkiraan revisi yang akan dirilis minggu depan, perkiraan tersebut kemungkinan akan dipangkas menjadi sekitar 1,0 persen, dengan meningkatnya biaya hidup yang membebani konsumsi lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya, kata sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media.
Namun, perkiraan baru tersebut akan tetap lebih tinggi dari perkiraan sektor swasta, yang mencerminkan harapan pemerintah bahwa kenaikan upah yang meluas dan perpanjangan subsidi bahan bakar akan meningkatkan belanja konsumen.
Survei oleh Japan Center for Economic Research, sebuah lembaga pemikir, yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan para ekonom memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 0,44 persen pada tahun fiskal ini.
Bank of Japan juga kemungkinan akan memangkas perkiraan pertumbuhan tahun fiskal ini pada bulan Juli, yang mencerminkan penurunan tak terduga yang jarang terjadi pada angka PDB historis, menurut sumber Reuters. Bank sentral saat ini memproyeksikan pertumbuhan sebesar 0,8 persen pada tahun fiskal saat ini.
Sumber : CNA/SL