Pemerhati: Menimbang Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek

Ilustrasi KRL commuter line
Ilustrasi KRL commuter line

Jakarta|EGINDO.co Pemerhati masalah transportasi dan hukum Budiyanto menjelaskan, Pemerintah bertanggung jawab untuk menyediakan dan membangun transportasi umum yang memiliki standar pelayanan minimum dari aspek keamanan, kenyamanan, keselamatan, keterjangkauan dan keteraturan. Salah satu moda transportasi umum berbasis rel. KRL (Kereta Rel Listrik) adalah moda transportasi berbasis rel dengan didukung tenaga listrik. KRL atau Kereta rel listrik / comuter line menjadi salah satu favorit pengguna transportasi umum.

Lanjutnya, Alasan mereka karena KRL / Comuter line masih dianggap transportasi dengan tiket yang terjangkau/ murah, jaminan ketepatan waktu dan bebas atau terhindar dari kemacetan. Tiket KRL mengacu pada Peraturan Menteri Perhuhungan Nomor 34 Tahun 2020 dengan harga tiket Rp 3000,- dalam jarak 25 km pertama ditambah atau penambahan Rp 1000,- per 10 km ( relatif murah ).

Baca Juga :  Pemerhati: Viral Anak-Anak Menghadang Pemotor Naik Trotoar

“Harga tiket yang murah menurut Budiyanto, sesuai dengan semangat atau folosofis membangun transportasi umum merupakan tanggung jawab Pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan dibidang transportasi,”ujarnya.

Mantan Kasubdit Bin Gakkum AKBP (P) Budiyanto SH.SSOS.MH mengatakan, Tujuan Pemerintah membangun transportasi umum bukan untuk mencari keuntungan semata tapi yang lebih penting untuk memberikan pelayanan prima di bidang transportasi. Dengan adanya rencana Pemerintah akan menaikkan tarif KRL (Kereta Rel Listrik) untuk sekarang ini saya kira kurang bijak.

“Penumpang KRL (Kereta Rel Listrik) pada umumnya adalah kelas menengah ke bawah. Untuk sekarang ini masyarakat kita masih dihadapkan pada harga-harga kebutuhan pokok yang cukup tinggi sehingga mengganggu pengaturan atau biaya hidup,”tandasnya.

Baca Juga :  Permintaan Putin Untuk Rubel Membuat UE Berjuang Susah

Ungkapnya, Dari beberapa info yang kami dapat juga bahwa daya beli masyarakat ada indikasi trend penurunan. Di pihak lain juga dalam sisi operasional KRL masih kadang mengalami hambatan atau kendala.

“Sebelum rencana kenaikan tiket direalisasikan sebaiknya ada pembenahan di internal KRL dan ada kajian yang mendalam dari beberapa aspek tentang rencana kenaikan harga tersebut sehingga tidak menimbulkan keresahan atau beban bagi pengguna KRL (Kereta Rel Listrik) terutama masyarakat kelas bawah, “pungkasnya.

@Sadarudin

 

Bagikan :
Scroll to Top