Jakarta|EDINDO.co Pemerhati masalah transportasi dan hukum Budiyanto mengatakan, Akhir – akhir ini kita dipertontonkan adanya peristiwa kecelakaan Bus dengan modus rem blong atau tidak berfungsinya rem kendaraan dengan baik. Ironis dan memprihatinkan karena hal tersebut, menggambarkan adanya kurangnya kepedulian Pengemudi dan ekosistemnya terhadap masalah- masalah keselamatan. Kecelakaan Bus dengan kendaraan lain, dapat berpotensi menimbulkan korban jiwa dan kerugian finansial yang relatif cukup besar.
Lanjutnya, Masalah keselamatan harusnya selalu tertanam pada benak pemikiran pada setiap pengemudi dan ekosistem perusahaan angkutan umum. Begitu penting dan vitalnya masalah- masalah keselamatan sehingga menjadi prioritas bagi pengemudi dan ekosistem Perusahaan untuk memastikan komponen- komponen kendaraan dalam keadaan laik jalan, termasuk sistem rem kendaraan, untuk mencegah dan menghindari kecelakaan lalu lintas.
Ia katakan, Beberapa kejadian kecelakaan Bus pada akhir -akhir ini dengan modus rem blong, sebagai indikator ada titik abai para pengemudi sehingga kecelakaan tidak bisa dihindari karena rem blong. Seharusnya sebagai pengemudi dan ekosistemnya punya tanggung jawab untuk melakukan langkah – langkah pencegahan atau preventif. Langkah pencegahan atau preventif, antara lain dengan cara mengecek mobil, hingga memperhatikan menggunakan rem yang dapat merusak rem lebih cepat, antara lain dengan cara:
a. Pengecekan terhadap sistem rem sebelum memakai kendaraan.
b. Chek komponen rem setiap pagi, sebelum dioperasionalkan: piringan, selang dan minyak remnya.
2. Perhatikan hal-hal yang tidak biasa pada pedal rem, misal: jika ada bunyi atau bau yang sebelumnya tidak ada.
3. Brake chek setiap akan berkendara, lihat hal – hal yang tidak biasa.
4. Kebiasaan pengemudi saat menggunakan rem. juga berpengaruh pada kinerja rem. Kebiasaan mengerem secara kasar dapat menjadi salah satu faktor penyebab rem blong.
Mantan Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro Jaya AKBP ( P ) Budiyanto SSOS.MH menjelaskan, Faktor – faktor lain seperti pelaksanaan uji berkala kir dilaksanakan dengan mekanisme yang sudah benar tidak. Pada saat pelaksanaan uji berkala dilakukan pemeriksaan pisik secara menyeluruh termasuk kinerja sistem rem. Bagaimana dengan Sistem Manajemen Keselamatan (SMK ) pada masing- masing perusahaan, berjalan atau tidak. Jika SMK berjalan perawatan rutin kendaraan pasti dilakukan, termasuk merawat SDM ( Pelatihan dan pencerahan dan sebaginya. Kinerja prima sistem rem sangat dibutuhkan karena menyangkut operasional kendaraan bermotor dan faktor keselamatan.
Ungkapnya, Kepedulian dalam melakukan langkah pencegahan sebelum kendaraan dioperasionalkan wajib ditanamkan pada semua ekosistem yang ada pada perusahaan angkutan umum ( Sopir, teknisi dan manajemen perusahaan ). Kewajiban yang diamanahkan oleh peraturan perundang – undangan harus dilaksanakan dan konsisten, seperti kir kendaraan serta memberlakukan SMK ( sistem manajemen keselamatan ). Faktor kontrol atau pengawasan harus paralel berjalan untuk memastikan ekosistem dapat berjalan dengan baik.
“Langkah – langkah pencegahan dan mitigasi, uji kir secara berkala wajib dilakukan dengan tata cara mekanisme yang benar serta pemberlakuan SMK sebagai langkah untuk mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan Bus dengan modus rem blong,”tegas Budiyanto.
@Sadarudin