Pemerhati Budiyanto: Mengurai Kemacetan Dengan Contraflow

Pemerhati masalah transportasi dan hukum AKBP (P) Budiyanto,SH.SSOS.MH.
Pemerhati masalah transportasi dan hukum AKBP (P) Budiyanto,SH.SSOS.MH.

Jakarta|EGINDO.co Pemerhati masalah transportasi dan hukum Budiyanto mengatakan, Kemacetan di DKI Jakarta sulit untuk dihindari. Pertumbuhan kendaraan bermotor yang tidak terkendali dan tidak mampu diimbangi dengan pertumbuhan panjang jalan. Pertumbuhan kendaraan bermotor dapat menyentuh 6 % sampai dengan 7 % pertahun, panjang jalan hanya sekitar: 0, 01 %. ditambah disiplin pengguna jalan yang relatif masih kurang. Pertumbuhan kendaraan bermotor yang tinggi di satu sisi, kemudian disisi lain panjang jalan nyaris tidak tambah berdampak kepada masalah kemacetan.

Lanjutnya, Kemacetan ini sangat dirasakan terutama pada jam sibuk ( Pagi dan Sore ). Pada waktu tersebut jalan – jalan di Jakarta sudah mengalami over capacity sehingga kemacetan tidak terhindarkan. Kondisi V/ C Ratio mendorong perlu diadakan traffic engenering ( rekayasa lalu lintas ).

Baca Juga :  Dua Pesawat Bertabrakan Di Airshow Perang Dunia II Di Texas
ilustrasi countraflow

“Kita menyadari bahwa pada umumnya jalan – jalan arus pergi dan sebaliknya termasuk yang mengarah ke Jakarta sudah mengalami kepadatan,”ujarnya.

Salah satu solusi yang relatif dapat dilakukan menurut Budiyanto, dengan cara memanfaatkan sebagian lajur arah yang berlawanan yang relatif tidak padat. Cara rekayasa ini yang dinamakan Contraflow, yakni memanfaatkan sebagian lajur yang berlawanan dengan memasang traffic cone untuk meningkatkan kapasitas pada arah tertentu.

Ia katakan, rekayasa dengan skema Contraflow yang sudah berjalan misal Tol Jagorawi pada pagi hari yang mengarah ke Jakarta. Sebagian lajur yang berlawanan ( arah Bogor ) digunakan untuk meningkatkan kapasitas arah Jakarta. Tol dalam kota Cawang – Semanggi, satu lajur arah Semanggi – Cawang digunakan satu lajur untuk meningkatkan kapasitas jalan dari arah timur ke barat ( Cawang – Semanggi ).

Baca Juga :  Hyundai Motor Bangun Pabrik EV Korea Selatan Pertamanya

Mantan Kasubdit Bin Gakkum AKBP (P) Budiyanto menjelaskan, Model skema rekayasa seperti ini saya bisa di kembangkan pada ruas jalan yang lain. Pada pagi hari melakukan rekayasa skema Contraflow arah Jakarta, kemudian untuk sore hari melakukan rekayasa skema Contraflow arah Bogor, Bekasi dan Tangerang.
Rekayasa dengan skema Contraflow pada hakekatnya memanfaatkan lajur yang sepi untuk digunakan meningkatkan kapasitas jalan pada arah tertentu disesuaikan kebutuhan.

Ungkapnya, Pada saat pelaksanaan Contrafow perhatikan masalah keamanan dan keselamatan. Lajur yang dimanfaatkan untuk penambahan lajur perlu dipasang alat pembatas traffic cone atau bantuan tali untuk pembatas atau tanda. Masyarakat pengguna jalan yang berlawanan tahu dan menyadari bahwa sebagian lajurnya digunakan untuk Contraflow. Keberadaan anggota tetap diperlukan untuk penjagaan dan pengawasan.

Baca Juga :  Pemerhati Budiyanto: Marka Keselamatan Bagi Pengguna Jalan

Pemangku kepentingan dapat memanfaatkan media untuk menyampaikan kegiatan tersebut ke masyarakat pengguna jalan. “Informasi tersebut sangat bermafa’at bagi masyarakat dan akan dapat membantu Contra Flow berjalan dengan efektif,”tegas Budiyanto.

@Sadarudin

Bagikan :
Scroll to Top