Pembicaraan Pendanaan Pipa Uganda Dengan Sinosure China

Pembicaraan Pendanaan Pipa di Uganda
Pembicaraan Pendanaan Pipa di Uganda

Kampala | EGINDO.co – Uganda sedang melakukan pembicaraan lanjutan dengan lembaga kredit ekspor Tiongkok SINOSURE untuk memberikan kredit bagi jaringan pipa minyak mentahnya setelah tekanan dari para aktivis lingkungan memaksa beberapa bank Barat untuk mundur dari proyek tersebut, kata seorang pejabat tinggi pada hari Senin.

Jalur Pipa Minyak Mentah Afrika Timur (EACOP) sepanjang 1.445 kilometer (898 mil) direncanakan untuk membantu Uganda mengekspor minyak mentahnya dari ladang minyak di bagian barat negara itu melalui pelabuhan di pantai Samudera Hindia Tanzania.

Perusahaan ini dimiliki bersama oleh pemerintah Uganda, TotalEnergies Perancis, CNOOC Tiongkok dan Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC) Tanzania.

Proyek ini akan menelan biaya $5 miliar, termasuk biaya kredit dan 40 persen dari dana tersebut akan diperoleh melalui utang sementara sisanya akan berasal dari ekuitas, Irene Bateebe, sekretaris tetap Kementerian Energi dan Pembangunan Mineral Uganda mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga :  Wuhan Jadi Lembah Satelit China Dalam Inisiatif Luar Angkasa

“Bersama dengan pihak lain, kami menggalang dana melalui SINOSURE yang akan menjadi salah satu kontributor utang terbesar kami,” katanya.

“Kami sedang mengupayakan penutupan finansial. Jadi kami berada di akhir diskusi untuk penutupan finansial dan kami yakin pada akhir Oktober tahun ini kami harus menutup komponen utang.”

Bateebe tidak memberikan jumlah pasti berapa banyak uang yang akan diberikan SINOSURE dalam bentuk kredit.

Dia mengatakan mereka frustrasi dengan bank-bank Barat setelah kelompok lingkungan hidup menekan para pemberi pinjaman untuk berhenti mendanai proyek tersebut dengan alasan bahwa pipa tersebut akan merusak lingkungan dan berkontribusi terhadap peningkatan emisi karbon.

“Kalau begitu lihatlah siapa temanmu yang lain… kami memang mempunyai teman-teman lain yang bersedia bergabung dan di sanalah kami mencari, kami menjadi berpenampilan timur,” ujarnya.

Baca Juga :  Terinspirasi Ukraina, Warga Pelajari Perang Kota Di Taiwan

Pada tahun 2021, lebih dari 260 kelompok, termasuk Greenpeace dan Friends of the Earth, menandatangani surat yang mendesak bank untuk tidak membiayai proyek tersebut. Human Rights Watch juga mengecam saluran pipa tersebut.

Pemberi pinjaman Jerman Deutsche Bank sejak itu mengatakan pihaknya tidak akan terlibat dalam pembiayaan pipa tersebut.

Uganda menemukan cadangan minyak lebih dari sepuluh tahun yang lalu dan produksi komersial diperkirakan akan dimulai pada tahun 2025.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top