Pembeli Dan Penjual, Pihak Mana Yang Lebih Beresiko?

Definisi Pengertian Trasaksi Di Pasar

Jakarta | Egindo.co. Mungkin kamu sering meremehkan segala resiko yang terjadi saat kamu melakukan transaksi jual beli, ternyata ini bukan masalah yang simple. Hal itu yang akan dibahas oleh James Gwee. Ternyata banyak resiko besar yang terjadi saat kamu melakukan jual beli, baik kamu dalam posisi pembeli atau penjual. Siapa yang memiliki resiko lebih tinggi? Penjual atau pembeli? Mari kita lihat pembahasannya di bawah ini .

Yang pertama kita lihat dari resiko si penjual. Dibawah ini ada dua resiko yang dialami penjual menurut James Gwee :
1. Jika pembeli membayar secara kredit

Kemungkinan sangat besar resikonya, karena hal ini menyulitkan penjual disaat mencari pelanggan yang mempunyai hutang dan tidak bisa membayar hutang-hutangnya. Tetapi jika pembeli membayar secara kas ketika ia membeli, maka penjual tidak menanggung resiko.

Baca Juga :  Mengenal Tari Seudati Dari Aceh

2. Jika penjual menyediakan garansi

Ada kemungkinan pelanggan dapat merusak produk / barang dan kemudian mengklaim jaminan atau produk pengganti.

Sekarang mari kita lihat resiko yang akan dialami pembeli, berikut pembahasannya :
1. Jika pembeli sudah membeli dan telah membayar secara penuh produk itu tapi pada kenyataan barang/ produk tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan. Sangat sulit meminta uang untuk dikembalikan.

2. Penjual menyediakan garansi, tetapi banyak prosedur atau aspek garansi yang tidak dikatakan penjual. Sehingga menyulitkan pembeli saat ingin mengklaim garansi itu.

3. Perusahaan tidak dapat bertahan cukup lama untuk layanan garansi, hal itu sangat sering terjadi. Pada saat ini garansi paling lama hanya untuk satu minggu,satu bulan ataupun satu tahun.

Baca Juga :  Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Kamis, 13 Oktober 2022

4. Pembeli membeli karena ia yakin dengan janji dan omongan si penjual, tapi si penjual bisa mengundurkan diri sehingga janji itu tidak dipenuhi oleh pihak perusahaan karena yang menjual sudah berbeda.

5. Para pembeli sebenarnya masih bingung apakah membutuhkan produknya atau tidak, namun sering kali merasakan produk yang dia beli tidak sesuai dengan kebutuhan dia setelah digunakan. Tidak mungkin untuk mengembalikan produk yang ia beli, dan minta pengembalian uang dengan alasan tidak butuh tersebut.

Sudah tahu mana yang lebih beresiko? Jika kamu dalam posisi penjual kamu harus bisa konsisten dengan apa yang kamu jual untuk menghilangkan resiko pembeli agar meningkatkan penjualan kamu, tapi jika kamu dalam posisi pembeli kamu harus bisa memilah milih tempat yang ingin kamu beli produknya dan belilah yang benar-benar menjadi kebutuhan kamu dan teliti dalam membeli suatu produk.

Baca Juga :  Proyek Pipa Gas Cisem I Dipastikan Tidak Berada Di Patahan

 

Sumber: Marketing.co.id

Bagikan :
Scroll to Top