Jakarta | EGINDO.co – PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) merger, bagaimana saham anak usaha Pelindo di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pelindo memiliki dua anak usaha PT Pelindo 2 (Persero) yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Direktur Utama Pelindo 2, Arif Suhartono dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, Selasa (7/8/2021) kemarin yang dikutip EGINDO.co mengatakan Pelindo 2 memiliki dua anak usaha yang jenis usahanya berbeda. Dua anak usaha itu pertama PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) dan kedua PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM).
Dijelaskan Arif Suhartono IPCC rencananya akan dikonsolidasikan kepada subholding bisnis non peti kemas, sedangkan IPCM rencananya akan memimpin konsolidasi subholding marine, equipment & port services.
Kemudian Pelindo 2 akan dikonsolidasikan ke empat subholding usaha perusahaan pelabuhan tentang saham anak usaha Pelindo 2 di BEI. Hal itu juga katanya merupakan bagian dari langkah penggabungan usaha perusahaan pelabuhan yang ditargetkan rampung pada awal Oktober 2021 mendatang. “IPCC akan digabung ke non peti kemas, sedangkan IPCM akan digabung ke marine and equipment. IPCM akan mengkonsolidasi seluruh kegiatan yang sejenis yang dilakukan Pelindo I, II, III, dan IV,” terangnya dalam wawancara tersebut.
Sementara itu informasi yang dihimpun EGINDO.co menyebutkan, saat ini pemerintah sedang memproses penggabungan empat perusahaan pelabuhan itu yakni PT Pelindo I-IV (Persero). Kemudian dari penggabungan itu akan menyisakan PT Pelindo II (Persero) sebagai induk usaha/holding pelabuhan milik pemerintah.
Bila Pelindo II sebagai holding usaha maka secara otomatis Pelindo lainnya akan dilebur menjadi anak usaha berdasarkan masing-masing bisnis. Lantas setelah menjadi holding, Pelindo II akan berganti nama menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Rencananya, empat perusahaan bisnis itu adalah bisnis peti kemas dengan nama PT Pelindo Multi Terminal ada di Medan Sumatera Utara dan bisnis non-petikemas ada di Surabaya yakni PT Terminal Petikemas Indonesia. Selanjutnya, bisnis logistic & hinterland development ada di Jakarta yakni PT Pelindo Solusi Logistik dan yang di Makassar bisnis marine, equipment & port services.
Adanya penggabungan empat perusahaan pelabuhan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan menyisakan PT Pelindo II (Persero) sebagai induk usaha atau holding pelabuhan akan memiliki aset sebesar Rp112 triliun. Hal ini dikatakan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo pada konferensi pers ‘Rancangan Penggabungan PT Pelabuhan Indonesia I, II, III, IV (Persero), Rabu 1 September 2021 lalu di Jakarta.
Katanya, dengan demikian diharapkan menjadi perusahaan yang dapat menyesuaikan standar. Total aset dari penggabungan empat Pelindo menjadi Rp112 triliun, sedangkan pendapatan Rp28,6 triliun sehingga masuk dalam skala perubahan pelabuhan global.
Sementara jika dilihat best practice kepelabuhanan, pencapaian Service Level Agreement (SLA) dan layanan Pelindo II kini menjadi leading sektor maka Pelindo lainnya dapat menyesuaikan layanan dan efisiensi untuk mencapai benchmark yang dimiliki Pelindo II.@
(Fadmin Malau)