Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah diperkirakan akan terus melemah pada hari ini, Rabu (3/7/2024), setelah ditutup melemah sebesar 0,46 persen ke level Rp16.396 per dolar AS pada Selasa lalu. Menurut Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, peluang pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka, terutama karena Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell, menyatakan bahwa bank sentral AS tidak akan terburu-buru untuk menurunkan suku bunga acuan.
Pernyataan tersebut disampaikan Powell dalam Forum Bank Sentral Eropa semalam. Di sisi lain, Powell mencatat adanya penurunan inflasi di Amerika Serikat, namun The Fed masih akan memastikan bahwa inflasi benar-benar menurun, terutama melalui data ekonomi AS yang akan dirilis dalam pekan ini.
Data lowongan pekerjaan di AS untuk bulan Mei yang dirilis semalam menunjukkan angka 8,14 juta, lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang sebesar 7,96 juta. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ketenagakerjaan di AS masih kuat, yang berpotensi meningkatkan inflasi di masa depan.
Menurut Ariston, pasar akan tetap mewaspadai data-data penting pekan ini, seperti data ketenagakerjaan dan notulen rapat kebijakan moneter AS. Kedua data ini dapat mendorong penguatan dolar AS jika hasilnya mendukung peningkatan inflasi di Amerika Serikat. Ariston memperkirakan potensi pelemahan rupiah hari ini bisa mencapai Rp16.450, dengan potensi support di sekitar Rp16.350 per dolar AS.
Sumber: rri.co.id/Sn