Pelaku Penembakan Di Mal Texas Menganut Ideologi Nazi

Mauricio Garcia, pelaku penembakan Mal di Texas
Mauricio Garcia, pelaku penembakan Mal di Texas

Washington | EGINDO.co – Pria yang dituduh membunuh delapan orang di sebuah pusat perbelanjaan di Texas baru-baru ini memiliki tato Nazi berukuran besar, memuji para pelaku penembakan massal lainnya, dan menulis sebelum melakukan aksinya bahwa ia akan “melawan kebencian dengan kebencian yang lebih besar”.

Mauricio Garcia, pria berusia 33 tahun yang menurut polisi melepaskan tembakan dengan senapan serbu ke arah para pengunjung di mal Allen Premium Outlets pada Sabtu (4/8) lalu, mengunggah catatan hariannya, foto-foto tatonya, dan peringatan samar-samar akan serangan yang akan dilakukannya ke situs media sosial Rusia, OK.RU.

Catatan hariannya mengungkapkan kebenciannya terhadap perempuan, Yahudi, dan “keberagaman”, dan jarang mengomentari etnis Hispaniknya sendiri.

Dia juga mengunggah foto-foto senjata, pelindung tubuh, dan tempelan tengkorak serta inisial “Pasukan Pembunuh Sayap Kanan” yang populer di kalangan milisi sayap kanan.

Baca Juga :  KTT ASEAN-Australia Fokus Bahas Keamanan Laut China Selatan

Namun tidak ada indikasi bahwa Garcia merupakan bagian dari kelompok mana pun atau mendapat dukungan dari siapa pun dalam serangannya pada hari Sabtu.

Garcia ditembak mati oleh seorang petugas polisi tak lama setelah melancarkan serangannya di sebuah mal yang ramai di pinggiran utara Dallas, kata pihak berwenang.

Korbannya termasuk tiga anggota keluarga Korea-Amerika, dua saudara perempuan yang masih berusia sekolah dasar, seorang insinyur India-Amerika, seorang petugas keamanan di mal tersebut dan seorang pria berusia 32 tahun.

Kelompok Nazi Dan Kaum Inklusi
MSNBC melaporkan bahwa penegak hukum AS sedang memeriksa halaman web Garcia di OK.RU sebagai bagian dari investigasi mereka terhadap pembunuhan tersebut.

Baca Juga :  Perkantoran Terbanyak Jadi Klaster Corona Di Jakarta Selatan

Ada indikasi kuat bahwa laman yang diberi label “PsycoVision5”, yang menggunakan logo wajah tersenyum dengan kumis ala Hitler, adalah milik Garcia.

Laman tersebut juga memuat foto-foto pribadi yang luas, foto dokumen identitasnya, surat tilang, dan barang-barang pribadi lainnya yang mengikatnya dengan laman tersebut.

Garcia mengunggah foto-foto tato yang dia dapatkan bulan lalu, termasuk swastika besar di dadanya dan logo badan paramiliter Waffen SS milik Partai Nazi.

Ia juga mengunggah gambar kelompok neo-Nazi modern, yang tampaknya ia ambil dari internet, dan menulis di sampingnya “Orang seperti saya.”

Namun, tidak ada indikasi bahwa ia termasuk dalam kelompok semacam itu.

Dalam tulisannya, ia mengidentifikasikan dirinya sebagai “incels”, pria yang gagal dalam hubungan yang membuat mereka membenci wanita.

Baca Juga :  Wisatawan Dari Dan Ke Malaysia Harus Isi Formulir Bea Cukai

Etnisitas Hispaniknya memicu pertanyaan tentang bagaimana ia bisa mendukung ideologi supremasi kulit putih Nazi.

Namun Cynthia Miller-Idriss, seorang profesor di American University yang mempelajari ekstremisme, mengatakan bahwa tidaklah aneh jika seseorang yang tidak dianggap berkulit putih di beberapa komunitas menganut ekstremisme supremasi kulit putih (white supremacist extremism/WSE).

“Kategori kulit putih selalu berubah, dan neo-Nazi, gerakan WSE tidak hanya tentang ras,” tulisnya di Twitter.

Beberapa etnis minoritas mungkin mengidentifikasi atau melihat diri mereka sebagai orang kulit putih, tulisnya.

“Beberapa tertarik pada bagian lain dari kepercayaan supremasi – misogini, supremasi Kristen,” katanya.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top