Bali | EGINDO.co – Pelaku pariwisata menyambut baik rencana pembukaan pulau Bali pada tahun ini untuk wisatawan mancanegara sebagai angin segar bagi industri pariwisata nasional.
“Kami sangat gembira dengan sinyal yang diberikan Presiden Joko Widodo untuk membuka Bali pada bulan Juni atau Juli tahun ini, dan penantian kami tidak sia-sia selama setahun ini,” kata AB Sadewa, Corporate Secretary PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk, dalam keterangannya, Selasa.
“Sebagai pelaku industri pariwisata kami berharap pembukaan Bali betul-betul dapat terealisasi sehingga dapat mendorong ekonomi dari sektor pariwisata perlahan pulih,” lanjutnya.
Selama setahun, pariwisata yang secara khusus menangani wisatawan mancanegara sudah menghentikan operasionalnya karena ada pembatasan kedatangan turis asing.
Pembukaan lagi Bali akan dimulai dengan uji coba lewat percontohan tiga destinasi zona hijau pada Juli 2021, yakni Ubud, Sanur dan Nusa Dua. Pada area zona hijau, percepatan vaksinasi dilakukan demi meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi turis yang berlibur di Bali.
Pemberian vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat di tiga kawasan zona hijau di Provinsi Bali dilaksanakan serentak mulai Senin (22/3) karena telah mendapat dukungan penyediaan vaksin dari pemerintah pusat.
Pemerintah pusat mendukung penyediaan vaksin sesuai kebutuhan yakni sebanyak 170.487 dosis yang terbagi dalam 47.045 dosis untuk wilayah Ubud, 87.715 untuk Nusa Dua dan 35.727 dosis untuk wilayah Sanur.
AB Sadewa mengatakan, Destinasi optimistis pembukaan Bali untuk kunjungan wisman dapat menjadi titik tolak pulihnya pariwisata Indonesia secara umum, dan dapat menggerakkan ekonomi lokal seperti hotel, restoran dan toko suvenir dengan kesiapan protokol kesehatan atau CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment) sesuai standar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Untuk mempertahankan keberlangsungan usaha, Destinasi berharap stimulus ataupun insentif dari Pemerintah dapat digulirkan khususnya bagi Biro Perjalanan Wisata agar menjadi darah segar dalam memulai operasional yang telah terhenti setahun lebih. Stimulus ini dapat berupa soft loan untuk modal kerja, insentif biaya pemasaran, relaksasi bagi wisman yang datang ke Indonesia, hingga hibah pariwisata.
Destinasi (PDES) juga memandang perlunya implementasi dengan cepat terkait vaccine passport untuk wisman yang telah menjalankan vaksinasi Covid-19 agar mengurangi risiko penularan. Hal ini tentunya dapat mendorong kunjungan pelancong yang hendak berlibur ke Indonesia serta tingkat penerimaan terhadap wisman dari masyarakat Indonesia.
“Kita berharap Bali segera bisa bangkit apabila proses vaksinasi berjalan terus setiap hari. Bila sudah terlihat penyebaran COVID-19 melandai, dengan tahapan-tahapan yang nanti akan didesain pemerintah daerah, pembukaan sektor ekonomi di Bali mulai dapat dilakukan satu per satu, khususnya sektor pariwisata agar kembali ke posisi normal,” ujar Presiden Joko Widodo saat meninjau vaksinasi massal di Gianyar, Bali (16/3).
Presiden Jokowi menambahkan, jika tiga destinasi wisata hijau atau bebas COVID-19 itu sudah dibuka untuk turis, pemantauan dan evaluasi akan terus berlangsung setiap minggunya. Bagaimana perkembangannya setelah menerima turis akan terus dievaluasi dan dimonitor.
“Wisata zona hijau atau bebas COVID-19 itu akan bisa menerima turis asing atau wisatawan mancanegara (wisman) mulai 17 Agustus 2021. Ini masih tahap uji coba, karena pada Maret 2022 barulah seluruh pariwisata di Bali akan dibuka bagi turis asing,” kata Bupati Gianyar I Made Mahayastra.
Menparekraf Sandiaga Uno menyatakan destinasi wisata hijau yang bebas dari COVID-19 itu akan membuat para turis, baik dari domestik dan luar negeri, merasa aman berlibur di Bali. Sebaliknya, bagi industri wisata dan masyarakat Bali akan aman dan nyaman, karena turis yang datang itu sudah bebas COVID-19. (@Ant/AR)