Kyiv | EGINDO.co – Pasukan Rusia telah memulai pertempuran untuk wilayah Donbas, tetapi Ukraina akan mempertahankan diri, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video pada hari Senin.
“Sekarang kita dapat mengatakan bahwa pasukan Rusia telah memulai pertempuran untuk Donbas, yang telah mereka persiapkan sejak lama. Sebagian besar dari seluruh tentara Rusia sekarang fokus pada serangan ini,” Zelenskyy seperti dikutip oleh kantor berita Ukrinform yang dikelola negara.
“Tidak peduli berapa banyak pasukan Rusia yang didorong ke sana, kami akan bertarung,” tambahnya.
Di timur dan selatan Ukraina, pasukan Rusia baru-baru ini mencoba menyerang sedikit lebih sengaja daripada sebelumnya dan mencari titik lemah dalam pertahanan negara untuk pergi ke sana dengan pasukan utama, kata Zelenskyy.
Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan Senin bahwa pasukan Rusia mencoba untuk memulai fase aktif ofensif di Ukraina timur.
Pada Senin pagi, di hampir seluruh garis depan di wilayah Donetsk, Luhansk dan Kharkiv, pasukan Rusia berusaha menerobos pertahanan Ukraina, menurut Danilov.
Kementerian Pertahanan Rusia Senin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rudal yang diluncurkan dari udara telah menghancurkan 16 fasilitas militer Ukraina semalam, termasuk lima pos komando, satu depot bahan bakar dan tiga gudang amunisi, serta baju besi dan pasukan Ukraina.
Dikatakan serangan itu terjadi di wilayah Kharkiv, Zaporizhzhia, Donetsk dan Dnipropetrovsk dan di pelabuhan Mykolayiv, dan bahwa angkatan udara Rusia telah melancarkan serangan terhadap 108 daerah di mana dikatakan pasukan Ukraina dan baju besi terkonsentrasi.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Senin kembali menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Ukraina untuk memungkinkan pengiriman bantuan penyelamatan jiwa serta evakuasi.
Guterres juga sangat prihatin dengan berlanjutnya situasi kemanusiaan yang mengerikan di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung, Stephane Dujarric, juru bicara sekretaris jenderal, mengatakan pada konferensi pers.
“Sekjen sangat mendesak semua pihak untuk memberlakukan gencatan senjata kemanusiaan yang mendesak dan segera, yang akan memungkinkan fungsi koridor kemanusiaan yang aman dan terjamin, membantu mengevakuasi penduduk sipil dan juga memberikan bantuan kemanusiaan dan medis yang menyelamatkan jiwa,” kata Dujarric.
Menambahkan bahwa “negosiasi yang sebenarnya harus diberi kesempatan untuk berhasil dan untuk membawa perdamaian abadi,” katanya, PBB siap membantu.
Sumber : CGTN/SL