Kolkata | EGINDO.co – Lima orang tewas dalam pertumpahan darah pemilu baru di negara bagian Bengal Barat, India pada Sabtu (10 April), termasuk empat orang ditembak mati oleh pasukan paramiliter “untuk membela diri”, kata para pejabat.
Benggala Barat di India timur telah menyaksikan ribuan orang terbunuh dalam beberapa dekade kekerasan politik, dan kampanye pemilihan negara bagian saat ini telah memicu bentrokan mematikan antara partai-partai yang bersaing.
Insiden terbaru di distrik utara Coochbehar, 700 km utara Kolkata, melihat kerumunan sekitar 400 orang mengepung pasukan yang menjaga sebuah tempat pemungutan suara.
“Pasukan paramiliter melepaskan tembakan untuk membela diri setelah ditantang oleh lebih dari 400 orang,” kata seorang pejabat senior Komisi Pemilihan.
“Mereka juga membentuk lingkaran di sekitar pasukan dan mencoba merebut senapan … Empat orang tewas dalam penembakan itu.”
Berbicara dalam rapat umum pemilihan di Siliguri, Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan kepala menteri Mamata Banerjee “dan anak buahnya memprovokasi pasukan paramiliter untuk melepaskan tembakan”.
Di tempat lain di negara bagian itu, seorang pria ditembak mati pada hari Sabtu dalam bentrokan antara pendukung Kongres All India Trinamool Banerjee dan Partai Bharatiya Janata (BJP) Modi, kata polisi.
“Korbannya adalah seorang pendukung BJP,” kata ketua partai lokal Dilip Ghosh kepada AFP. “Tiga orang yang terluka dalam bentrokan itu dirawat di fasilitas kesehatan setempat.”
Memenangkan kekuasaan di negara bagian 90 juta orang saat hasil diumumkan pada 2 Mei akan menjadi kemenangan besar bagi Modi. Banerjee, salah satu kritikus Modi yang paling menonjol, menuduh BJP mencoba memasukkan politik sektarian yang memecah belah ke negara bagian, yang memiliki minoritas Muslim yang besar.
Sumber : CNA/SL