Pasar Tunggu Data Inflasi AS, Rupiah-IHSG Konsolidasi

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Rupiah Diproyeksikan masih akan melakukan konsolidasi hari ini setelah menguat tipis dalam penutupan perdagangan Selasa kemarin. Dimana rupiah menguat 0,04% atau 5,5 poin ke level Rp15.520 per dolar AS.

“Rupiah kelihatannya masih berkonsolidasi terhadap dollar AS hari ini. Pasar masih menunggu data inflasi konsumen AS yang akan dirilis Kamis malam,” kata Analis Pasar Uang Ariston Tjendra, Rabu (10/1/2024).

Data inflasi ini, sambung Ariston, akan mengonfirmasi ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan the Fed. Bila inflasi kembali meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, ekspektasi pasar akan menurun dan dolar AS bisa menguat lagi dan sebaliknya.

“Dolar AS masih memperlihatkan penguatannya terhadap nilai tukar lainnya pada perdagangan kemarin. Penguatan ini terjadi sejak awal tahun yang didukung oleh membaiknya data tenaga kerja dan manufaktur AS,” ujarnya.

Baca Juga :  Rupiah Berpeluang Menguat, Dipengaruhi Data Inflasi AS

Membaiknya data-data tersebut, juga membuat ekspektasi pelaku pasar bahwa pemangkasan akan segera terjadi, sedikit menurun. Indeks dolar AS saat ini masih bergerak di atas level 102, dan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS terutama tenor 10 tahun masih berada di atas level 4 persen.

“Konsolidasi rupiah hari ini akan bergerak ke arah potensi pelemahan Rp15.540. Sedangkan potensi penguatan ke arah Rp15.500 per dolar AS,” ucap Ariston.

Untuk indeks saham, hari ini IHSG diprediksi akan memulihkan penurunannya yang tajam dalam penutupan perdagangan Selasa kemarin. IHSG pada sore kemarin ditutup melemah 83,37 poin atau 1,14 persen di posisi 7,200,2

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, meski IHSG menurun tajam masih terjadi aksi beli (net buy) asing sebesar Rp152 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, BBRI, TLKM, BRPT dan APIC.

Baca Juga :  Thailand Siap Menerima 100.000 Orang Pengungsi Dari Myanmar

“Hari ini IHSG berpotensi mencoba rebound (menguat kembali), jika menguat di atas support 7.170. Level support IHSG hari ini akaan berada di 7.170-7.180 dan level resist di 7.220-7.250,” ujar Fanny.

Dalam analisisnya, Fanny juga menyebutkan, sentimen pasar yang mulai mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga The Fed lebih awal. Sebelumnya pasar optimis The Fed akan mulai memangkas suku bunganya paling cepat di bulan Maret 2024.

“Pasar akan melihat dulu data inflasi Amerika Serika yang akan dirilis akhir pekan ini. Data inflasi  menjadi sangat penting untuk petunjuk mengenai arah kebijakan moneter The Fed,” ucap Fanny.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top