Pasar Masih Sepi Katalis, IHSG Diprediksi Terkoreksi

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan turun ke level 6.858 di awal pembukaan perdagangan hari ini. Pada Senin kemarin, IHSG ditutup  naik  0,13 persen (9 poin) ke level 6.889.

“Hari ini IHSG berpotensi terkoreksi terbatas karena masih sepi katalis. Level support IHSG di 6.820-6.870, Sedangkan level resist berada di 6.920-6.980,” kata Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman, Selasa (25/6/2024).

​Perdagangan saham di bursa Indonesia masih diwarnai aksi jual oleh investor asing. Net sell asing kemarin mencapai Rp282 miliar, saham yang paling banyak dijual adalah BBRI, BMRI, ASII, BREN dan GOTO.

Kondisi pasar modal global juga beragam  di akhir perdagangan kemarin. Di Amerika Serikat, indeks S&P 500 turun 0,29 persen dan Nasdaq Composite merosot 1,09 persen.

“Hanya Dow Jones Industrial Average yang naik 0,66 persen. Dow Jones yang berisi saham-saham blue chip menguat ke level tertinggi dalam satu bulan ini,” ucap Fanny.

Bursa Asia juga bergerak bervariasi pada perdagangan Senin kemarin, dengan mayoritas indeks melemah. Indeks Nikkei 225 naik 0,54 persen dan Topix menguat 0,57 persen.

Sedangkan, Hang Seng ditutup flat 0,0 persen, Shanghai merosot 1,17 persen, Taiex anjlok 1,89 persen. ASX 200 turun 0,80 persen, KOSPI melemah 0,70 persen, tapi Straits Times naik 0,25 persen.

Bursa Asia melemah, saat pasar berada di titik kritis karena prospek suku bunga kebijakan bank sentral utama belum jelas.  Fokus pasar juga tertuju pada penetapan mata uang Tiongkok setelah aset-aset negara tersebut kembali dilepas pekan lalu.

Selain itu, selain menganalisis data inflasi, investor juga mewaspadai risiko geopolitik pada pekan ini. Debat pertama perdana menteri Inggris dan presiden Amerika Serikat pekan ini, akan menjadi perhatian pasar.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top