Pasar Masih Berisiko, IHSG Diperkirakan Melemah

Papan informasi saham dan IHSG di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia
Papan informasi saham dan IHSG di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia

Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko melemah lagi, setelah sempat menguat. IHSG ditutup menguat signifikan 1,7 persen (119 poin) ke level 7.155 pada Senin pekan ini.

Berdasarkan analisis BNI Sekuritas, penguatan IHSG kemarin masih disertai dengan net sell (jual bersih)asing sebesar Rp450 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, EXCL, TLKM, CUAN, dan BBNI.

“Hari ini IHSG berpotensi tes resist di 7.200, dan jika belum mencapai level tersebut akan rentan koreksi kembali. Pergerakan IHSG di level support di kisaran 70.00-7.070 dan level resist berada di 7.200-7.300,” kata Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman dalam analisisnya, Selasa (30/4/2024).

Baca Juga :  Saham Asia Melemah, China Terseret, Suku Bunga Belum Turun

Baca juga: Data Investasi Langsung Naik, IHSG Menguat 1,7 Persen​

Indeks global rata-rata menguat pada Selasa kemarin. Bursa Asia-Pasifik dan Wall Street, Amerika Serikat kompak ditutup di zona hijau.

Di Wall Street, Dow Jones naik 0,38 persen, S&P 500 naik 0,32 persen dan Nasdaq Composite naik 0,35 persen. Penguatan indeks saham masih dipengaruhi sentimen pasar terhadap pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat.

“Para trader memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga tetap. The Fed juga kemungkinan memberikan nada hawkish (ketat) setelah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pekan ini,” ujarnya.

Saham Tesla dan Apple memimpin penguatan indeks saham di Wall Street.  Saham Tesla melonjak 15,3 persen dan saham Apple naik 2,5 persen.

Baca Juga :  Saham Asia Melemah, Dolar Menguat Seiring Ketidakpastian Suku Bunga Fed

Di kawasan Asia-Pasifik, bursa saham menguat karena para investor menantikan pertemuan The Fed minggu ini. Ekspektasi pemangkasan suku bunga menurun, menyusul pembacaan inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan akhir pekan kemarin.

Pasar kini mencermati  indeks manajer pembelian (PMI) resmi China untuk bulan April yang akan dirilis hari ini. Jepang juga akan merilis data produksi industri dan penjualan ritel Jepang untuk bulan Maret.

Senin kemarin, Hang Seng Hongkong naik 0,54 persen, dan Kospi Korea Selatan melesat 1,17l persen. Australia ASX 200 naik 0,81 persen Strait Times 0,06 persen, sedangkan pasar Jepang tutup karena hari libur umum.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top